REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mengembangkan bisnisnya ke arah digital. Pada semester pertama 2020, bisnis digital Perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 12 persen secara year on year. Bisnis ini juga berkontribusi sebesar 7,6 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Adapun pendapatan konsolidasi Perseroan diperiode tersebut tercatat sebesar Rp 66,9 triliun dan laba bersih tercatat sebesar Rp 10,99 triliun. "Telkom telah memberikan kinerja yang cukup baik meski adanya pandemi yang tentunya berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli masyarakat," kata Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi, Kamis (27/8).
Heri mengatakan pesatnya pertumbuhan bisnis digital Telkom didorong oleh layanan digital B2C dan digital platform. Menurutnya, kontributor terbesar pendapatan bisnis digital Telkom disumbang oleh pendapatan video OTT yang tumbuh hingga 16 persen.
Di sisi lain, bisnis digital Telkomsel juga tumbuh 13,5 persen yoy menjadi Rp31,9 triliun. Kontribusi bisnis ini terhadap pendapatan Perseroan turut meningkat sebesar 72,4 persen dari 62,2 persen di tahun lalu. Menurut Heri, bisnis digital Telkomsel menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pendapatan bagi Perseroan.
Heri mengatakan, Perseroan saat ini sedang fokus memperkuat data center untuk mengembangkan bisnis digital platform. Setidaknya, Perseroan telah memiliki data center yang tersebar di 22 titik lokasi.
Di samping itu, Heri menyebutkan, bisnis Telkom lainnya yang mampu bertumbuh dengan baik selama pandemi yaitu IndiHome. Pendapatan dari IndiHome tercatat tumbuh sebesar 19,1 persen menjadi sebesar Rp 10,4 triliun.
Telkom juga terus membangun infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung aktivitas bisnis Perseroan. Hingga akhir Juni, fiber-based backbone milik Perseroan telah menjangkau 165,850 Km dengan jumlah Base Transceiver Station (BTS) mencapai 228.066 unit.