REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyatakan sudah menyiapkan infrastruktur penunjang penyaluran subsidi kuota gratis kepada pelajar dan guru untuk membantu sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Disdik Kota Bandung, Jabar Hikmat Ginanjar mengatakan belum menerima instruksi resmi soal rencana pemberian subsidi kuota internet. Namun pada prinsipnya, ia siap menjalankan kebijakan yang diinstruksikan pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan.
"Secara infrastruktur kita siap, tapi masih menunggu kebijakan itu turun seperti apa dari Kementerian, junklak juknis-nya (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) harus seperti apa," ujar Hikmat, Jumat (28/8).
Selama ini, menurutnya, proses belajar jarak jauh di Kota Bandung yang memasuki tahap kedua ini berjalan cukup lancar dengan sejumlah evaluasi dari tahap sebelumnya. Dia menjelaskan, proses pembelajaran jarak jauh tahap kedua ini dibagi menjadi dua jenis, yakni secara daring dan luring.
"Kalau luring itu dengan memberikan modul kepada para peserta didik yang membutuhkan dan terkendala dengan gawai," katanya.
Lalu untuk mengatasi masalah kekurangan kuota internet dalam pembelajaran daring, menurutnya, setiap sekolah diberikan kebijakan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). "Sementara ini dibantu oleh dana BOS, instruksi dari pusat sudah berjalan semuanya, pusat selalu memberikan inovasi dan Kota Bandung selalu siap," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan kuota internet gratis bagi guru dan siswa serta mahasiswa dan dosen untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ). "Dari kebijakan Presiden Joko Widodo dalam membantu proses PJJ, rencananya Kemendikbud akan memberikan bantuan kuota bagi guru dan siswa," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud, Sutanto di Jakarta, Kamis (27/8).
Rencananya Kemendikbud akan memberikan subsidi kuota internet untuk siswa dan guru maupun mahasiswa dan dosen selama empat bulan yakni September hingga Desember 2020. Perinciannya, subsidi kuota internet gratis untuk siswa sebesar 35 gigabyte (GB) per bulan, untuk guru sebesar 42 GB per bulan, untuk mahasiswa dan dosen sebesar 50 GB per bulan.