REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak salah sasaran dalam memberikan kuota internet gratis kepada guru dan peserta didik. Sehingga pembagian kuota untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dapat benar-benar dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik.
Agar tepat sasaran ujar politikus Golkar ini, maka pemerintah harus mendata kembali nomor ponsel siswa dan guru. Serta harus kembali memeriksakan aktivasi nomor tersebut secara berkala setiap bulannya.
"Mendata kembali nomor ponsel siswa dan guru maupun mahasiswa dan dosen ke dalam data pokok pendidikan, agar pengiriman kuota dapat tepat sasaran dan meminimalisir terjadinya salah kirim kuota atau pengiriman kuota yang sia-sia karena nomor tidak lagi terdaftar," ujar politikus yang akrab dipanggil Bamsoet ini dalam siaran persnya pada Jumat (28/8).
Selain itu lanjut Bamsoet, pemberian subsidi kuota diharapkan dapat tepat waktu. Diketahui, subsidi kuota gratis diberikan mulai September hingga Desember 2020.
Untuk memaksimalkan subsidi kuota tersebut, Bamsoet menyarankan agar Kemendikbud bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Sehingga dapat mengawasi penggunaan anggaran keperluan kuota kepada siswa dan guru maupun mahasiswa dan dosen, agar anggaran tersebut sepenuhnya dimanfaatkan untuk pembelian kuota yang berfokus pada kebutuhan pendidikan.
Terakhir, Bamsoet menambahkan perihal jangakuan sinyal yang masih sulit bagi beberapa daerah. Bamsoet berharap hal ini dapat segera diatasi dengan turut menggandeng pihak provider.
"Bekerja sama dengan pihak provider juga bisa memberikan solusi konkret kepada siswa dan guru maupun mahasiswa dan dosen yang wilayahnya masih belum menjangkau sinyal internet, dikarenakan pemberian kuota bagi mereka tidak akan dapat dimanfaatkan secara maksimal karena keterbatasan infrastruktur," ucapnya