Ahad 30 Aug 2020 11:10 WIB

Kasus Kanker yang Diidap Boseman Meningkat pada Dewasa Muda

Aktor Chadwick Boseman meninggal setelah berjuang melawan kanker kolon.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Chadwick Boseman yang terkenal sebagai pemaran Black Panther. Boseman meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker kolon.
Foto: EPA
Aktor Chadwick Boseman yang terkenal sebagai pemaran Black Panther. Boseman meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker kolon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Chadwick Boseman, pemeran utama film Black Panther, meninggal dalam usia 43 tahun karena kanker usus besar pada Sabtu (29/8). Penyakit yang disebut juga sebagai kanker kolon itu kini  kerap diderita orang dewasa berusia di bawah 50 tahun.

"Chadwick didiagnosis menderita kanker usus besar stadium III pada 2016 dan berjuang melawannya selama empat tahun terakhir ini hingga kemudian berkembang ke stadium IV," demikian bunyi pernyataan keluarganya.

Baca Juga

Menurut American Cancer Society dalam laporannya pada 2019, setiap hari terdapat 49 kasus baru kanker kolon pada orang berusia di bawah 50 tahun. Sebanyak 10 di antaranya berujung dengan kematian.

"Hal yang paling mencolok adalah hal ini terjadi setelah periode penurunan yang stabil. Tiba-tiba, terjadi peningkatan yang stabil dan diperkirakan akan terus berlanjut. Jadi ini bukan fenomena yang terisolasi," kata Dr Kimmie Ng, direktur pendiri Young-Onset Colorectal Cancer Center di Dana-Farber Cancer Institute, Boston, Amerika Serikat.

Salah satu hipotesis utama tentang alasan kanker kolorektal menyerang orang-orang yang lebih muda adalah obesitas. Namun, hal itu tidak berlaku pada sebagian besar pasien yang ditangani Ng di kliniknya. Sebab, kebanyakan mereka rajin berolahraga, makan makanan sehat, dan berbadan sehat.

"Ini adalah satu pertanyaan dalam penelitian kanker yang secara jujur membuat saya terjaga di malam hari," kata Ng, seperti dikutip dari laman Today.

Selama bertahun-tahun, masyarakat direkomendasikan untuk menjalani kolonoskopi pada usia 50. Namun, dengan meningkatnya kasus pada dewasa muda, American Cancer Society menurunkan pedoman skrining, yakni pada usia 45.

Ng meyakini penurunan usia skrining itu akan mempercepat penemuan kasus baru kanker kolon. Sebuah studi baru-baru ini memperkirakan skrining pada usia 45 mengidentifikasi 30.000 kasus kanker dan mencegah 11 ribu kematian selama lima tahun ke depan.

Deteksi dini

Seperti kanker lainnya, deteksi dini adalah kunci untuk menyadari bahwa seseorang menderita kanker kolon. Mengacu pada pedoman American Cancer Society, jika Anda mengalami gejala di bawah ini, segeralah mengunjungi dokter:

Perubahan kebiasaan buang air besar. Beberapa di antaranya adalah diare, sembelit, atau tinja yang keluar tipis. Kondisi itu berlangsung lebih dari beberapa hari.

Merasa perlu buang air besar, tetapi setelah buang air besar, Anda tidak merasa lega.

Pendarahan rektal dengan darah merah segar.

Ada darah di tinja.

Keram atau nyeri perut.

Kelelahan.

Penurunan berat badan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement