Selasa 01 Sep 2020 16:50 WIB

Fernando de Noronha Tertutup Bagi yang Belum Kena Covid-19

Buka secara bertahap, Fernando de Noronha di Brasil hanya terima penyintas Covid-19.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Fernando de Noronha, pulau yang merupakan situs Warisan Dunia Unesco di Brasil, sudah bebas dari transmisi komunal. Untuk mempertahankan statusnya, destinasi wisata tersebut hanya membuka pintu untuk penyintas Covid-19.
Foto: EPA
Fernando de Noronha, pulau yang merupakan situs Warisan Dunia Unesco di Brasil, sudah bebas dari transmisi komunal. Untuk mempertahankan statusnya, destinasi wisata tersebut hanya membuka pintu untuk penyintas Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fernando de Noronha, sebuah pulau tropis 354 km di lepas pantai timur laut Brasil kembali menerima pengunjung. Namun, kali ini, pengelola memiliki persyaratan khusus untuk wisatawan, yakni pengunjung harus sudah pernah terinfeksi virus corona, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 dan sembuh darinya.

Daerah wisata yang membatasi wisatawan hingga ratusan orang per hari itu sudah tutup selama lima bulan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Dalam sebuah unggahan di akun Instagram, pejabat setempat mengatakan, Fernando de Noronha mulai buka pada 1 September secara bertahap.

Baca Juga

Pembukaan pariwisata di sana dilakukan dengan kontrol kesehatan ketat untuk menjamin perlindungan semua orang. Fernando de Noronha merupakan destinasi wisata mewah warga kelas atas Brasil dan turis asing.

“Pada fase pertama ini, hanya penyintas Covid-19 yang diizinkan berkunjung,” kata dia dilansir South China Morning Post, Senin (31/8).

Pengunjung akan diminta menunjukkan hasil uji laboratorium yang memperlihatkan mereka pernah positif Covid-19. Surat hasil tes itu setidaknya dikeluarkan 20 hari sebelum kunjungan. Mereka juga diminta menunjukkan bukti pembayaran pajak pelestarian lingkungan Fernando de Noronha.

“Kami membuka kembali secara bertanggung jawab, dengan hati-hati, dan tanpa terburu-buru. Kami tak bisa melakukannya sekaligus,” ujar administrator kepulauan, Guilherme Rocha, dalam konferensi pers.

Dikenal dengan pantainya yang alami dan belum tersentuh pengembang, Fernando de Noronha menawarkan pemandangan menakjubkan dan cagar laut nasional. Unesco menetapkan Fernando de Noronha sebagai salah satu Warisan Dunia.

Pulau dengan lebih dari 3.000 penduduk tetap itu ditutup untuk pengunjung pada 21 Maret. Penduduk yang berada di daratan dilarang kembali antara April hingga pertengahan Juni.

Mereka yang tiba di pulau itu kini diberi gelang identitas. Gelang harus dipakai sampai petugas kesehatan masyarakat memberi mereka izin, baik setelah menyelesaikan karantina atau mendapatkan dua kali hasil tes negatif untuk virus corona.

Setelah Amerika Serikat (AS), Brasil memiliki jumlah infeksi dan kematian virus tertinggi kedua di dunia, masing-masing hampir 3,8 juta pasien dan 120 ribu jiwa Namun, Fernando de Noronha adalah kisah sukses penekanan penyebaran Covid-19.

“Kami sudah lama tidak memiliki transmisi komunal di pulau itu. Dan, kami ingin tetap seperti itu,” kata Rocha.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement