Selasa 01 Sep 2020 19:20 WIB

Studi: Vitamin C Berpengaruh Terhadap Gangguan Sarkopenia

Sarkopenia dipengaruhi oleh defisiensi vitamin C.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Sarkopenia dipengaruhi oleh defisiensi vitamin C (Foto: ilustrasi jeruk sebagai sumber vitamin C)
Foto: www.freepik.com
Sarkopenia dipengaruhi oleh defisiensi vitamin C (Foto: ilustrasi jeruk sebagai sumber vitamin C)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak dikenal karena beragam manfaatnya bagi kesehatan. Akan tetapi, ada satu manfaat vitamin C yang mungkin masih jarang diketahui banyak orang.

Studi dalam Journal of Nutrition mengungkapkan bahwa vitamin C dapat memperbaiki massa otot pada kelompok usia tua secara dramatis. Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of East Anglia ini menganalisis data dari 13.000 partisipan laki-laki dan perempuan yang pernah terlibat dalam studi cohort European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition–Norfolk pada 1992 lalu. Para partisipan saat itu berusia 42-82 tahun.

Baca Juga

Dalam studi ini tim peneliti ingin mengetahui dampak vitamin C terhadap risiko gangguan sarkopenia. Gangguan sarkopenia ditandai dengan penurunan fungsi dan massa otot rangka.

Hasil studi menunjukkan bahwa sarkopenia tak hanya dipengaruhi oleh faktor usia, tetapi juga defisiensi zat gizi seperti vitamin C. Sekitar 66 persen laki-laki dan 50 persen perempuan dalam studi ini tidak memenuhi asupan vitamin C sesuai anjuran.

Studi ini juga menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi memiliki massa otot rangka yang lebih baik. Menurut tim peneliti, mengonsumsi satu buah jeruk per hari dan mengonsumsi sayuran kaya vitamin C saat makan malam sudah cukup untuk menurunkan degenerasi otot secara drastis pada kelompok usia tua.

"(Vitamin C) membantu melindungi sel-sel dan jaringan-jaringan yang melengkapi tubuh dari zat radikal bebas yang berpotensi berbahaya," jelas ketua tim peneliti dari UEA's Norwich Medical School Profesor Ailsa Welch, seperti dilansir The Ladders, Selasa (1/9).

Profesor Welch mengatakan radikal bebas yang dibiarkan begitu saja dapat berkontribusi pada kerusakan otot. Kondisi ini dapat mempercepat terjadinya penurunan terkait usia, termasuk pada otot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement