Rabu 02 Sep 2020 00:34 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Minum Kopi dan Tidur Singkat

Berdasarkan studi, minum kopi ditambah tidur singkat diyakini menambah profuktivitas.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Berdasarkan studi, minum kopi ditambah tidur singkat diyakini menambah profuktivitas (Foto: ilustrasi kopi)
Foto: Flickr
Berdasarkan studi, minum kopi ditambah tidur singkat diyakini menambah profuktivitas (Foto: ilustrasi kopi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum kopi ditambah tidur dalam waktu singkat diyakini bisa membuat seseorang lebih produktif. Hal tersebut terbukti dalam sebuah studi yang digagas para peneliti dari University of South Australia. Lebih spesifik, studi tersebut melibatkan sejumlah pekerja shift malam.

Tim melakukan uji terhadap para partisipan dalam lingkup kecil. Peneliti meminta peserta studi meminum satu sampai dua gelas kopi ukuran reguler yang mengandung sekitar 200 miligram kafein. Setelah itu, para pekerja shift malam diminta tidur selama 30 menit, sekitar pukul 03:30 pagi.

Baca Juga

Hasilnya kemudian dibandingkan dengan kelompok yang meminum plasebo. Partisipan yang minum kopi dan tidur singkat menunjukkan performa dan kewaspadaan lebih baik saat bekerja. Menurut para peneliti, ini juga bisa diterapkan pada karyawan dengan jam kerja normal.

Karyawan yang masuk pukul sembilan pagi sampai lima sore lazimnya kelelahan atau mengantuk sekitar jam makan siang. Sama seperti yang dilakukan pekerja shift malam, karyawan normal bisa minum kopi sebelum tidur singkat selama 20-30 menit untuk membuat tubuh lebih segar.

Peneliti utama studi, Stephanie Centofanti, mengatakan risetnya sengaja berfokus pada pekerja shift malam. Dia menjelaskan, kelompok pekerja ini lebih berisiko mengalami kekurangan tidur kronis akibat pola tidur yang tidak teratur dan kurang berkualitas.

Demi terjaga di malam hari, tidak sedikit pekerja shift malam yang menggunakan strategi khusus. Cara yang lazim adalah minum kopi banyak-banyak atau tidur panjang di siang hari. Menurut Centofanti, dua hal itu punya dampak buruk jika porsinya tidak seimbang.

"Banyak pekerja shift malam yang tidur siang mengalami 'inersia tidur', rasa pusing setelah bangun. Ini dapat mengganggu kinerja dan suasana hati hingga satu jam setelah bangun," ujarnya. Karena itu, ide Centofanti dalam studi adalah menggabungkan kopi dan tidur, yang disebut "caffeine-nap" atau "caff-nap".

Studi yang dipublikasikan di Chronobiology International itu membuktikan "caff-nap" tidak membuat para pekerja mengalami inersia tidur. Itu sebabnya kopi sebelum tidur singkat membuat seseorang bisa lebih produktif, selain faktor tambahan yang juga berpengaruh.

Faktor penyerta lain adalah pilihan kopi yang diminum. Memilih kopi dengan kafein alami memiliki perbedaan besar daripada kafein sintetis. Keduanya bisa meningkatkan kognisi dan suasana hati, tapi kafein alami memberikan berbagai khasiat lebih, dikutip dari laman The Ladders, Rabu (2/9).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement