REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan dana sebesar Rp 109,85 miliar pada tahun 2021 untuk penguatan platform pendidikan digital. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, penguatan platform pendidikan tersebut bertujuan membantu sekolah.
"Ini adalah usaha kita yang besar dalam manajemen sekolah, optimasi anggaran, kurikulum anggaran, dan lain-lain," ujar Nadiem lewat keterangan tertulis, Jumat (4/9).
Kemendikbud mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,49 triliun yang digunakan untuk program prioritas digitalisasi sekolah pada 2021. Program digitalisasi sekolah itu terdiri dari penguatan platform digital sebesar Rp 109,85 miliar, konten pembelajaran di program TVRI sebesar Rp 131 miliar, bahan belajar dan model media pendidikan digital Rp 74,02 miliar, dan penyediaan sarana pendidikan atau peralatan TIK sebesar Rp 1,175 triliun.
Sebelumnya, pada awal pandemi Covid-19, Kemendikbud menggandeng platform pendidikan swasta dalam menyelenggarakan pembelajaran daring. CEO platform pembelajaran Zenius, Sabda PS mengklaim, platform pembelajaran terbukti membantu pembelajaran siswa selama pandemi Covid-19.
"Dari survei yang dilakukan, ditemukan bahwa sebanyak 14.521 pengguna Zenius berhasil lulus SBMPTN dari total lebih dari 24 ribu pengguna yang telah memberikan responnya. Jumlah responden dari survei ini masih akan terus meningkat setiap harinya," kata Sabda.