REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Studi terbaru telah menemukan bahwa virus corona dan antibodi dapat hidup berdampingan pada pasien anak-anak. Dilansir Times Now News, Jumat (4/9), studi tersebut telah dipublikasikan di Journal of Pediatrics.
"Pada sebagian besar virus, ketika Anda mulai mendeteksi antibodi, Anda tidak akan mendeteksi virus lagi, tetapi pada Covid-19, kami melihat keduanya," kata Burak Bahar MD, penulis utama studi dan direktur Laboratorium Informatika di Children's National Hospital.
Apa artinya? Bahar menjelaskan, itu tandanya anak-anak masih berpotensi menularkan virus meski antibodi sudah terdeteksi.
Bahar mengungkap bahwa tahap penelitian selanjutnya adalah menguji apakah virus yang ada bersama antibodi dapat ditularkan ke orang lain. Ia menyebut, masih belum diketahui apakah antibodi berkorelasi dengan kekebalan dan berapa lama antibodi dan perlindungan potensial dari infeksi ulang bertahan.