Ahad 06 Sep 2020 12:10 WIB

Wapres Ingin Ada Kawasan Industri Halal

Menurut Wapres, pemerintah akan mengembangkan kawasan indusri halal

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Hasanul Rizqa
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah terus mengupayakan Indonesia agar menjadi negara produsen halal tersebar di dunia. Salah satu caranya, lanjut dia, ialah dengan mengembangkan kawasan industri halal (KIH).

Menurut Ma'ruf Amin, suatu kawasan ekonomi khusus sebaiknya terdiri atas kawasan industri halal maupun kawasan industri halal tersendiri. Hal itu dinilai penting karena dapat mendukung pengembangan ekonomi nasional.

Baca Juga

"Makanya, kita akan mengembangkan nanti kawasan-kawasan industri halal, baik tersendiri atau di dalam KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), maupun di kawasan industri halal sendiri," ujar Ma'ruf melalui akun instagram resminya @kyai_marufamin, Ahad (6/9).

Ma'ruf menyingung, Indonesia saat ini masih menjadi konsumen halal terbesar di dunia. Namun demikian, lebih dari 50 negara di dunia justru meminta pengakuan sertifikat halal dari Indonesia.

"Standar kita sudah diakui, tapi kita cuma tukang stempel saja, karena itu kita ingin Indonesia menjadi produsen halal tersebar," ujar Ma'ruf.

Selain itu, dari sisi ekonomi dan keuangan syariah, Ma'ruf juga mendorong perbankan Indonesia menjadi aktor besar di kawasan regional dan internasional. Ia berharap, perbankan Indonesia menembus peringkat bank bank teratas di dunia.

Dengan begitu, ia meyakini akan berdampak pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Nah perkembangan kemudian, ekonomi dsn keuangan syariah juga ingin kita perbesar agar bank kita itu masuk bank peringkat atas di dunia," ungkapnya.

Di samping itu, kata Ma'ruf, industri keuangan mikro seperti bank wakaf mikro, koperasi dan UMKM juga harus terus dikembangkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement