Senin 07 Sep 2020 08:31 WIB

Cerita tentang Koran Pertama di Hindia Belanda

Selama tak ada koran, bagaimana orang-orang Eropa di Hindia Timur dapat informasi?

Red: Karta Raharja Ucu
Halaman pertama Bataviase Nouvelles edisi 12 Oktober 1744.
Foto: Tangkapan Layar
Halaman pertama Bataviase Nouvelles edisi 12 Oktober 1744.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Priyantono Oemar

Perlu waktu lebih dari enam bulan untuk merealisasikan larangan penerbitan Bataviase Nouvelles en Politique Raisonnementen sejak surat perintahnya dikeluarkan. Surat perintah berasal dari De Heeren Zeventien (17 orang pimpinan VOC di Belanda) tertanggal 20 November 1745. Bataviase Nouvelles di Batavia masih bisa terbit hingga 20 Juni 1746.

Selama tak ada koran, bagaimana orang-orang Eropa di Hindia Timur (menjadi Hindia Belanda setelah VOC bangkrut) mendapatkan informasi? Tak ada gambaran kecemasan orang-orang menunggu kabar. Orang-orang tetap bisa tidur nyenyak meski keingintahuan mereka tak terpenuhi ketika kapal dari Eropa tak membawa kabar.

"Orang-orang menunggu dengan apatis untuk melihat apakah ada sesuatu yang akan diketahui publik tentang keadaan di Eropa,” tulis Oud Batavia (Tweede Deel). Oud Batavia merupakan buku kenangan yang direncanakan penyusunannya oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Masyarakat Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia) pada 1915 untuk Peringatan 300 Tahun Kota Batavia pada 1919. Namun, baru terbit pada 1922 untuk buku pertama dan kedua. Buku ketiga bahkan baru terbit pada 1935.