REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Universitas Islam Indonesia bersama Telkom University dan Mapua University (Filipina) melakukan pertukaran mahasiswa Passage to ASEAN (P2A) Journey. Tapi, tahun ini agenda rutin itu harus dilaksanakan secara virtual.
P2A sendiri merupakan sebuah jejaring non-profit yang terbentuk di Rangsit University Thailand sejak 2012. Salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan universitas-universitas di ASEAN sebagai anggota P2A tidak lain P2A Journey.
Kepala Divisi Kemitraan Luar Negeri UII, Imam Sahroni mengatakan, itu jadi mobilitas internasional melibatkan mahasiswa ASEAN untuk mempelajari dan memahami budaya negara lain. Kali ini, akan digelar 7 hingga 21 September 2020.
"Kegiatan P2A Journey biasanya dilaksanakan secara luring, sehingga mahasiswa di tingkat ASEAN dapat mengunjungi secara fisik negara-negara ASEAN lain untuk belajar secara langsung," kata Imam, Senin (7/9).
Pada 2019, UII menggelar P2A Journey dengan tema Fostering the Environment Sustainability and Business Opportunity. Namun, pandemi Covid-19 membuat kegiatan P2A Journey pada 2020 ini tidak memungkinkan dilakukan fisik.
Tahun ini, mengangkat tema Green Growth and Eco-Innovation, sekaligus jadi P2A yang pertama kali dilaksanakan secara virtual. Imam menuturkan, agenda bertujuan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa-mahasiswa di ASEAN.
"Memperdalam keterampilan lintas budaya dan pola pikir mahasiswa, serta membangun hubungan mahasiswa dan memperkuat kesadaran mahasiswa global," ujar Imam.
Melalui kesempatan ini, mahasiswa-mahasiswa global akan berpartisipasi dan berdiskusi. Mereka akan berinteraksi selama sekitar empat jam tiap sesinya, pada hari dan waktu yang mereka sepakati selama dua pekan berturut-turut.
Mereka akan membuat proyek kecil bersama sebagai sebuah tim. Imam berharap, mahasiswa-mahasiswa hasilkan luaran yang terukur dan berkelanjutan seperti prototipe produk, artikel ilmiah video aktivitas dan poster infogratis."Yang dapat bermanfaat dalam peningkatan kegiatan akademik maupun non-akademik," kata Imam.