Senin 07 Sep 2020 10:36 WIB

Tiga Cara Kecilkan Lingkar Perut Menurut Pakar

Masalah utama dari lingkar perut yang besar adalah penumpukan lemak viseral.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Masalah utama dari lingkar perut yang besar adalah penumpukan lemak viseral (Foto: ilustrasi lingkar perut)
Foto: .
Masalah utama dari lingkar perut yang besar adalah penumpukan lemak viseral (Foto: ilustrasi lingkar perut)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19. Menjaga berat badan yang sehat dinilai dapat membantu menurunkan risiko tersebut.

Akan tetapi, menurunkan berat badan bukanlah perkara mudah bagi sebagian orang. Seiring dengan bertambahnya usia, metabolisme juga ikut melambat. Laki-laki rata-rata bertambah berat badan sebanyak 0,5 kilogram per tahun di usia 40-60 tahun.

Baca Juga

Lingkar perut merupakan salah satu indikator untuk menentukan obesitas, khususnya obesitas sentral. Lingkar perut juga dapat menunjukkan risiko penyakit metabolik dan kardiovaskular.

Masalah utama dari lingkar perut yang besar adalah penumpukan lemak viseral di dalam rongga perut. Lemak viseral terbilang cukup sulit untuk disingkirkan.

Akan tetapi, kreator The Fast 800, Dr Michael Mosley, memiliki tiga cara yang cukup efektif dalam mengurangi lemak di perut. Berikut ini adalah ketiga cara dari Dr Mosley, seperti dilansir Mirror, Senin (7/9).

Batasi Gula dan Karbohidrat Sederhana, Tingkatkan Protein

Memangkas asupan gula dapat memberikan dampat yang signifikan dalam mengurangi lemak perut. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi dalam keseharian juga harus dipilih secara bijak.

Untuk konsumsi sehari-hari, ganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks yang mengandung tinggi serat. Karbohidrat tinggi serat dapat mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah, melindungi dari risiko kanker usus, serta memberikan makan bagi bakteri baik di dalam usus.

Beberapa contoh karbohidrat sederhana yang perlu dibatasi konsumsinya adalah roti putih dan gula. Sedangkan, contoh karbohidrat kompleks yang baik untuk dikonsumsi dalam keseharian adalah gandum.

Makanan atau minuman yang mengandung lebih dari 5 persen gula sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari dua kali seminggu. Hal ini termasuk buah-buahan yang manis, seperti mangga dan nanas, atau minuman jus.

Puasa Intermitten

Defisit kalori diperlukan untuk menurunkan berat badan. Puasa intermitten akan memicu respons tubuh melalui produksi lebih banyak hormon noradrenalin, yang diketahui membakar lemak.

Puasa jangka pendek dapat membuat tubuh bisa membakar lemak lebih cepat. Untuk melakukan puasa intermitten ini, luangkan waktu selama 12 jam per hari untuk tidak mengonsumsi apa pun yang mengandung kalori. Minum air putih tetap diperbolehkan selama menjalani puasa intermitten.

Olahraga HIIT

Melakukan olahraga dengan sepeda statis selama 10 menit tiga kali seminggu juga dapat membantu menurunkan berat badan. Lengkapi olahraga ini dengan melakukan latihan kekuatan yang cepat.

Bila memungkinkan, lakukan olahraga ini dengan metode high intensity interval training (HIIT). HIIT merupakan metode olahraga dengan mengombinasikan latihan berintensitas tinggi dengan jeda istirahat secara berulang. Cara ini juga cukup efektif dala menurunkan berat badan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement