REPUBLIKA.CO.ID, SHENZEN -- Bersama dengan HKT Hongkong dan Globe Filipina, Huawei pada Senin (7/9), secara resmi menggelar peluncuran komersial secara daring AirPON. Pada gelaran ini, Huawei juga menghadirkan pemaparan seputar aplikasi-aplikasi inovatif dari AirPON.
AirPON menggunakan kembali situs-situs nirkabel yang telah ada untuk membangun akses penuh ke jaringan fiber bagi para operator seluler dengan cepat dan berbiaya rendah. Saat operator seluler bertransformasi dari operasi seluler menjadi layanan penuh, para operator menghadapi tantangan besar dalam membangun konstruksi jaringan Fiber to the Home (FTTH).
Biasanya, operator harus menerapkan OLTs di ruang peralatan kantor pusat dan meletakkan kabel optik besar untuk menjangkau para pengguna. Hal ini tentu saja membutuhkan investasi awal skala besar dan penyelesaian masalah yang kompleks seperti akuisisi ROW. Akibatnya, pembangunan jaringan selalu memakan waktu, mahal, sementara penyediaan layanan yang lambat.
President Huawei Network Marketing & Solution Sales Department Gary Lu mengatakan solusi Huawei AirPON secara khusus mengatasi tantangan ini. Solusi AirPON dapat mempersingkat kabel optik antara OLT dan pengguna dari lebih dari tiga kilometer (km) menjadi di bawah 300 meter, sangat meningkatkan efisiensi penyebaran kabel optik, dan mengurangi periode ROI menjadi kurang dari tiga tahun.
"Dengan solusi ini, para operator dapat memperoleh manfaat lebih cepat saat membangun jaringan akses full-fiber," ujar Gary Lu dalam siaran persnya.
Sementara itu Managing Director HKT Engineering Dept Hong Kong Peter Lam mengatakan HKT ingin mereplikasi solusi untuk daerah pedesaan atau bangunan bertingkat rendah di daerah perkotaan untuk memperluas cakupan Ultra Broadband. "Solusi AirPON juga memungkinkan pemasangan peralatan PON di atas atap yang sesuai untuk penerapan PON di gedung tua bertingkat rendah di Hongkong," kata Peter Lam.
"Solusi AirPON Huawei membantu kami meluncurkan jaringan FTTH secara efisien dengan
perizinan ROW sederhana dan akuisisi lokasi serta memungkinkan kami menyediakan layanan
broadband fiber dengan cepat," kata Joel Agustin, Wakil Presiden Globe Filipina.
Andy Ma, CEO Huawei Indonesia Carrier Business mengatakan, Indonesia merupakan pasar
yang berkembang pesat untuk pengembangan jaringan Fiber to the Home (FTTH). Optimalisasi
biaya total kepemilikan (TCO) dan peningkatan cakupan menjadi perhatian utama para operator
saat ini. Dibandingkan dengan jaringan FTTH tradisional, solusi AirPON yang inovatif dari Huawei
memungkinkan para operator menggunakan kembali situs nirkabel untuk pembangunan jaringan
fixed broadband yang cepat dan berbiaya rendah. Operator dapat merealisasikan penghematan
belanja modal dan peningkatan Time to Market (TTM) untuk memungkinkan optimalisasi Return
on Investment (ROI) sekaligus memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik bagi pelanggan
di Indonesia.
Menyusul rilis pertama solusi AirPON Huawei di London pada Februari 2020, 45 operator di seluruh
dunia mengadopsinya dalam konstruksi jaringan. Solusi ini terdiri dari Blade OLT seri OptiXaccess
Huawei, Digital QuickODN (DQ ODN), dan seri OptiXstar eAI ONT. Solusi ini menggunakan kembali
situs seluler yang ada untuk membangun jaringan akses full-fiber dan berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki:
• Akuisisi lokasi: OLT blade luar ruangan dapat dipasang pada tiang atau menara seluler yang ada untuk berbagi jaringan backhaul nirkabel untuk transmisi hulu. Situs dapat dipilih dengan cepat dan akurat, tentu saja akan mempercepat proyek dalam tiga bulan.
• Penyambungan serat: Jaringan DQ ODN memiliki fitur manajemen digital, teknologi prasambungan, dan konstruksi paralel tanpa penyambungan serat. Teknisi biasa dapat dengan cepat menguasai instalasi dan pemeliharaan jaringan akses full-fiber.
• Frame freezing: eAI ONT dengan cerdas mengidentifikasi jenis layanan dan menggunakan teknologi pemotongan Wi-Fi 6 untuk menyediakan saluran khusus untuk layanan VIP, seperti untuk pendidikan secara online dan game online. Operator sekarang dapat memonetisasi berdasarkan pengalaman pengguna, mendapatkan ARPU tambahan sebesar 2-10 dolar AS.
Konvergensi seluler tetap (FMC) adalah tren yang umum, dan jaringan tetap merupakan sebuah landasan operasi full-service. Sementara itu, pembangunan jaringan akses full-fiber sedang meningkat di seluruh dunia. Karena itu, Huawei akan terus berinovasi dalam teknologi akses fullfiber dan memberikan solusi yang berkelanjutan dan dapat dikembangkan untuk membantu operator mencapai kesuksesan bisnis.