Rabu 09 Sep 2020 12:28 WIB

Samsung akan Berhenti Memasok Chip Ponsel Huawei

Samsung dan SK Hynix akan setop memasok ke Huawei mulai 15 September.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Huawei Mate 40.
Foto: techradar
Huawei Mate 40.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan Samsung dan produsen memori SK Hynix berencana menangguhkan penjualan suku cadang ke Huawei mulai 15 September mendatang. Hari itu adalah pembatasan baru yang diumumkan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada pertengahan Agustus akan mulai berlaku.

Pembatasan tersebut melarang perusahaan non-Amerika menjual komponen ke Huawei yang dikembangkan menggunakan peralatan atau perangkat lunak yang dibuat di AS. Dilansir dari Endgadget, Rabu (9/9), larangan itu telah mempengaruhi bisnis Huawei.

Baca Juga

Pengusaha Richard Yu baru-baru ini mengatakan Mate 40 akan menampilkan prosesor Kirin high-end terakhir Huawei karena sanksi perdagangan. Larangan itu kemungkinan akan merugikan Samsung dan SK Hynix seperti halnya Huawei. Dalam kasus SK Hynix, 40 persen dari pendapatan 13,3 miliar pada paruh pertama 2020 berasal dari ekspor China.

Huawei telah mencoba mengurangi ketergantungannya pada pemasok chip asing dengan mengambil komponen dari SMIC, perusahaan chip terkemuka di China. Namun, perang dagang yang sedang berlangsung antara Pemerintahan Trump dengan China mungkin tidak menjadikannya pilihan yang layak untuk waktu yang lebih lama.

Pada awal September, Departemen Pertahanan mengkonfirmasi mungkin menambahkan pembuat chip tersebut ke daftar entitas Departemen Perdagangan yang mencegah perusahaan Amerika Serikat (AS) berurusan dengan Huawei.

Jika administrasi Trump melanjutkan langkah tersebut, itu akan menghentikan SMIC mendapatkan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi chip untuk Huawei. Bahkan jika SMIC menghindari potensi larangan, itu adalah dua generasi besar di belakang mantan pemasok chip Huawei, TSMC Taiwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement