REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mengapresiasi tingginya minat dan semangat masyarakat Indonesia untuk berolah raga dan menjaga pola hidup sehat di tengah pandemi Covid-19. Hal itu menjadi salah satu pesan yang disampaikan pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap 9 September 2020.
“Melonjaknya aktivitas olahraga di masyarakat tak lepas dari upaya meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari Covid-19,” ujar Puan dalam siaran persnya, Rabu (9/9).
Puan meminta pemerintah merespons tingginya minat berolahraga masyarakat dengan memfasilitasi sarana berolahraga yang memadai, aman, dan nyaman. Penyediaan dan perawatan fasilitas olahraga untuk masyarakat, serta pembinaan atlet, dapat terpenuhi jika ada kecermatan dalam penggunaan anggaran olahraga.
"Kecermatan penggunaan anggaran itu juga memudahkan pemerintah untuk mencapai target prestasi dengan mengedepankan sport science. Pemerintah harus cermat menggunakan anggaran olahraga agar tepat sasaran,” kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
Selain itu, ungkap Puan, peringatan Haornas juga harus jadi momentum pemerintah untuk meningkatkan perhatian pada atlet dan mantan atlet. Pasalnya, seorang atlet sudah berkorban waktu bertahun-tahun untuk berlatih, bertanding, dan mengukir prestasi demi kejayaan Indonesia di berbagai kompetisi olahraga.
“Masa muda seorang atlet dihabiskan untuk berlatih dan berjuang demi kejayaan Tanah Air. Pemerintah pusat maupun daerah mesti bertanggung jawab untuk memperhatikan masa depan para atlet tersebut,” ungkap Puan.
Menurut Puan, DPR RI melalui fungsi legislasinya berkomitmen mendukung pembahasan revisi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Dia berharap revisi UU tersebut akan meningkatkan sistem pembinaan atlet, serta penghargaan dan kesejahteraan bagi para atlet.“Pemerintah harus hadir, bertanggung jawab atas masa depan atlet, dan fasilitas olahraga masyarakat,” tambah Puan.
Terakhir, Puan mengingatkan harus ada upaya komprehensif dari pemerintah untuk mewujudkan Sport Tourism di Indonesia. Thailand bisa menjadi contoh dalam mengelola Sport Tourism secara menyeluruh. Pada 2018, pendapatan Thailand dari industri olahraga, termasuk pariwisata dan pakaian olahraga, mencapai 6,37 milyar dolar AS. Pengembangan industri olahraga Thailand adalah bagian dari rencana pembangunan nasional negara tersebut.
Pemerintah Thailand mengadopsi skema Public Private Partnership (PPP) untuk manajemen fasilitas olahraga, mendorong swasta berinvestasi membangun venue olahraga seperti stadion dan kolam renang. Lebih jauh lagi, pemerintah Thailand juga memberikan sejumlah kemudahan bagi sektor swasta berupa keringanan pajak untuk berinvestasi di sektor olahraga. “Jika Pemerintah Indonesia serius memajukan sport tourism, maka bisa belajar dari negara tetangga yang terbukti berhasil meraup pendapatan besar dari sektor tersebut,” tutur Puan.