REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Rumah mode Italia Fendi, bagian dari perusahaan konglomerat LVMH, menggaet desainer kenamaan asal Inggris Kim Jones untuk menggantikan posisi mendiang Karl Lagerfeld yang meninggal pada 2019 lalu. Di Fendi, ia akan menjabat direktur artistik koleksi pakaian wanita.
Sambil mengemban tugas barunya, Jones akan tetap mempertahankan jabatan lamanya sebagai direktur artistik pakaian pria di Dior. Di Dior, Jones dipercaya menyegarkan koleksi dengan memadukan jahitan dengan tampilan yang lebih sporti untuk menarik konsumen yang lebih muda.
"Kim Jones adalah talenta hebat dan sejak bergabung, dia terus membuktikan kemampuannya untuk beradaptasi dengan LVMH, tapi tetap mempertahankan style nya yang modern dan berani. Di Fendi, saya yakin visi dan hasratnya akan sangat berkontribusi pada kesuksesan koleksi wanita," kata kepala eksekutif LVMH Bernard Arnault.
Koleksi wanita pertama Jones di Fendi untuk musim gugur dan dingin 2021-2022 akan debut di landasan pacu Milan Fashion Week pada Februari. Jones adalah warga asli London dan lulusan MA Fashion di Central Saint Martins.
Dia meluncurkan label eponimnya di London Fashion Week pada tahun 2003 kemudian menjadi direktur kreatif Alfred Dunhill pada tahun 2008. Dari 2011 hingga 2018, Jones memimpin pakaian pria di Louis Vuitton dan pada 2018 ia ditunjuk sebagai direktur kreatif di Dior menggantikan Kris Van Assche.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Monsieur Arnault, Pietro Beccari, Serge Brunschwig dan Silvia Venturini Fendi atas kesempatan luar biasa ini. Bekerja di dua rumah bergengsi Fendi dan Dior adalah suatu kehormatan bagi sebagai seorang desainer," kata Jones seperti dilansir dari Tatler Asia, Kamis (10/9).
Jones akan bekerja bersama Silvia Venturini Fendi, salah satu keturunan dari keluarga pendiri Fendi yang menciptakan koleksi dan aksesori pakaian pria. Sebelumnya Silvia juga berkolaborasi dengan mendiang Lagerfeld.
Didirikan pada tahun 1925, Fendi yang berbasis di Roma telah lama dikenal dengan desain bulunya. Hingga kini, Fendi pun menjadi salah satu eksponen desain bulu yang paling menonjol. Sementara saingannya. seperti Chanel, Gucci, atau Burberry, tidak bisa mempertahankan koleksi bulu karena tekanan dari aktivis hak-hak hewan dan terjadi pergeseran selera konsumen.
Pandemi Covid-19 memaksa toko ritel menutup sementara toko dan membatasi perjalanan internasional ke pusat perbelanjaan seperti Paris. Namun, label besar LVMH seperti Dior, Fendi, dan Vuitton tampak mampu mempertahankan kejayaan mereka.