REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong mustahik memanfaatkan pekarangan atau lahan di sekitar rumah dengan menanam sayur mayur dalam program Kebun Keluarga Indonesia (KKI). Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga, melakukan penghematan atau mengurangi pengeluaran konsumsi pangan serta meningkatkan produktifitas keluarga mustahik selama di rumah.
Adapun tanaman yang ditanam terdiri tanaman sayuran hingga rempah-rempahan seperti sawi, kangkung, tomat, cabai, bawang putih, mentimun, jagung, jahe, terong, seledri dan lainnya. Media tanam yang digunakan dalam budidaya di setiap daerah berbeda-beda diantaraya menggunakan media bedengan, hidroponik, polybag dan lainnya.
Kepala Lembaga Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS, Tatiek Kancaniati menyatakan perlu adanya gerakan untuk mencukupi kebutuhan pangan mustahik dalam kondisi pandemi ini. BAZNAS memberikan support program Kebun Keluarga Indonesia untuk pembelian bibit tanaman, alat pertanian, dan perlengkapan lainnya.
"Perlu ada strategi yang membumi dalam Pandemi Covid-19, untuk itu Zakat Community Development BAZNAS sebagai lembaga program pendayagunaan berbasis desa melahirkan program Kebun Keluarga Indonesia agar kebutuhan pangan harian mustahik bisa tercukupi dengan baik,” ucap dia lewat keterangan tertulis kepada Republika.
Tatiek menambahkan kegiatan yang telah dimulai sejak Juli ini, kini telah menuai hasilnya dengan melakukan panen sayuran, di sejumlah tempat. Contohnya di Cianjur, Jawa Barat serta Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Pulau Merbau,Kepulauan Meranti hingga di Langkat, Sumatera Utara.
“Secara umum para mustahik dengan adanya program Kebun Keluarga Indonesia ini merasakan lebih produktif dan merasa puas melihat hasil tanamannya, dengan begitu sayuran yang akan mereka konsumsi juga lebih terjamin, karena dirawat dan dipetik dari lahan sendiri. Bahkan, mustahik di Kabupaten Langkat juga membagikan hasil panen sayurnya kepada tetangga sekitar, agar para tetangga yang lain dapat memenuhi kebutuhan pangannya juga,” jelas Tatiek.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Irfan Syauqi Beik mengatakan pandemi Covid-19 harus ditangani bersama agar tidak menciptakan bencana sosial yang lebih besar, khususnya kemiskinan dan kelaparan. Oleh sebab itu, instrumen pangan menjadi langkah penyelamatan utama dalam menghadapi krisis.
“BAZNAS berkomitmen memberikan pendampingan dengan memberdayakan mustahik untuk tetap produktif di masa pandemi ini. program Kebun Keluarga Indonesia di masa pandemi ini, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan khususnya masyarakat kurang mampu dalam kondisi yang serba sulit ini,” tuturnya.
Program Kebun Keluarga Indonesia inisiasi BAZNAS saat ini tersebar di enam belas desa di berbagai wilayah binaan BAZNAS di Indonesia dengan total penerima manfaat sebanyak 293 Kepala Keluarga.