REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan Bamsoet Center sebagai lembaga think tank yang bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, demokrasi dan konstitusi. Diharapkan hasilnya bisa menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang menyelimuti bangsa Indonesia.
Peluncuran dilakukan bersamaan dengan syukuran ulang tahun Bamsoet yang ke-58, sekaligus peluncuran kanal youtube Bamsoet Channel dan Podcast Ngompol (Ngomong Politik), serta dua buah buku, 'Jurus 4 Pilar' dan 'Solusi Jalan Tengah'.
"Akta pendirian sudah didapat dari notaris Maya Erika Kusumawati, dengan Akta No.31 tertanggal 31 Agustus 2020. Sebagai langkah awal, dalam waktu dekat Bamsoet Center akan mengadakan diskusi berkala hingga penerbitan jurnal ilmiah setiap bulan, menghadirkan berbagai narasumber berkompeten terhadap suatu isu tertentu," ujar Bamsoet dalam peluncuran Bamsoet Center, di Jakarta, Kamis (10/9/20).
Turut hadir secara terbatas dalam peluncuran buku Bamsoet antara lain, Duta Besar Indonesia untuk Bosnia Herzegovina H.E Roem Kono, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Arsul Sani, Fadel Muhammad, Zulkifli Hasan dan Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi PKS DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Darul Siska dan Robert Kardinal, Muhammad Misbakhun, Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunar Wibowo, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji, Mantan Wakapolri Nanan Soekarna, Pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Mr. Quedia, Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit, serta Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman dan Wartawan Senior Wina Armada.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan, Bamsoet Center diketuai Ahmadi Noor Supit (Anggota DPR RI periode 1992-1997, 1999-2004, dan 2014-2019). Pelaksana harian M Syamsul Rizal Dengan Sekretaris Ola Dhifla dan Bendahara Anton Rinaldi. Sebanyak 60 persen susunan kepengurusan akan diisi milenial, kaum perempuan, dan mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan para akademisi dan peneliti.
"Melalui Bamsoet Center, kita akan tampung anak-anak muda yang memiliki gagasan brilian terhadap berbagai persoalan kebangsaan. Kita ingin melahirkan ide-ide cemerlang untuk membawa Indonesia terbang tinggi. Sehingga Indonesia Emas 2045 bukan sebatas gagasan manis di atas kertas. Melainkan bisa diimplementasikan secara nyata dengan tahapan yang dimulai dari sekarang," ungkap Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, di usianya yang ke-100 tahun pada tahun 2045, Indonesia sudah harus menduduki peringkat 5 pendapatan domestik bruto (PDB) terbesar dunia, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7 persen, PDB per kapita mencapai USD 23.199, pertumbuhan peranan investasi 6,4 persen, pertumbuhan peranan industri 6,3 persen, dan pertumbuhan peranan pertanian 3,2 persen. Persiapannya harus dimulai sejak sekarang.
"Sebelum menuju kesana, ada persoalan mendasar di depan mata yang terlebih dahulu harus diselesaikan, yakni pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Bamsoet Center akan mempersiapkan roadmap agar Indonesia bisa segera keluar dari masalah tersebut. Bamsoet Center juga akan membuat roadmap agar di masa mendatang Indonesia bisa siap menghadapi pandemi penyakit lain, yang kemungkinan besar bisa saja kembali menyerang dunia," pungkas Bamsoet.