Sabtu 12 Sep 2020 02:30 WIB

Satelit Republik Indonesia Dibangun Bulan Ini

Investasi proyek Satelit Republik Indonesia mencapai Rp 8 triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) Adi Rahman Adiwoso usai penandatanganan naskah kerja sama dimulainya konstruksi Satelit Multifungsi Republik Indonesia (Satria) antara PT SNT dengan perusahaan asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS) di Jakarta, Kamis (3/9). Kemenkominfo menargetkan satelit Satria beroperasi pada 2023 dan diharapkan akan memperkuat transformasi ekonomi digital termasuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan internet.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) Adi Rahman Adiwoso usai penandatanganan naskah kerja sama dimulainya konstruksi Satelit Multifungsi Republik Indonesia (Satria) antara PT SNT dengan perusahaan asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS) di Jakarta, Kamis (3/9). Kemenkominfo menargetkan satelit Satria beroperasi pada 2023 dan diharapkan akan memperkuat transformasi ekonomi digital termasuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan internet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan telekomunikasi berbasis satelit swasta berkomitmen melanjutkan proyek satelit multifungsi (SMF) yang disebut Satelit Republik Indonesia (Satria). Melalui anak usahanya, PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) bersama konsorsium PSN bekerja sama dengan manufaktur aerospace asal Prancis, Thales Alenia Space (TAS), segera memulai konstruksi pada September 2020. 

 

Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, pihaknya sudah melakukan penandatanganan preparatory work agreement (PWA) TAS pada awal September. Penandatanganan itu disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate.