REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua MPR Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA menyatakan rasa bangganya kepada warga pondok pesantren terutama para santri yang sangat memahami bahkan menjiwai Pancasila. Kebanggaan itu muncul karena selain digembleng ilmu agama, santri juga mempelajari dan kemudian mendalami Pancasila.
“Saya sering menyaksikan hal tersebut di berbagai pondok pesantren yang saya sambangi. Hampir sebagian besar para santri sangat lekat dengan Pancasila termasuk di ponpes Al-Riyadl Cipanas ini,” katanya, dalam acara ‘Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan Bersama Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan’, di Aula Ponpes Al-Riyadl, Cipanas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/9).
Hadir dalam acara yang digelar dengan mematuhi protokol kesehatan ketat tersebut, jajaran Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Al-Riyadl antara lain Ketua Dewan Pembina H. Hamdan Malik, Pimpinan Ponpes Putera KH. Pipin S. Arifin, Pimpinan Ponpes Puteri Hj. Imas Siti Saodah, tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar serta ratusan santri.
Ditegaskan Pimpinan MPR dari Partai Demokrat yang akrab disapa Syarief Hasan ini bahwa lekatnya pemahaman rakyat terutama generasi muda Indonesia kepada Pancasila adalah sesuatu yang wajib. “Kewajiban buat kita semua untuk menjaga Pancasila. Sebab, peran Pancasila selama ini sudah sangat terbukti kesaktiannya, mampu sebagai perekat persatuan bangsa Indonesia yang sangat beragam dalam wadah negara Indonesia,” ujarnya.
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para santri tentang Pancasila, Syarief Hasan kemudian membuat kuis dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar Pancasila yang ternyata mampu dijawab dengan baik. Bahkan, lebih jauh lagi para santri bahkan mampu menjelaskan bahwa Pancasila adalah salah satu dari Empat Pilar MPR RI selain UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, yang sering disosialisasikan MPR ke berbagai daerah.
“Luarbiasa anak-anak ponpes kita. Makanya saya heran ketika masih saja ada sebagian pendapat yang mendiskreditkan ponpes jauh dari Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa lainnya, buktinya mereka sangat dekat dengan ideologi bangsa. Malah, dengan kemampuan mereka tersebut, para santri pondok pesantren bisa menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR yang handal,” ujarnya.
Sebenarnya, Syarief Hasan menambahkan, tidak sulit buat bangsa Indonesia menjiwai Pancasila. Bahkan, bangsa Indonesia lebih jauh lagi secara tidak menyadari telah melakukan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, para santri di ponpes yang datang dari beragam latar belakang dan status sosial. Ternyata, tidak ada persoalan sama sekali. Sikap saling menghormati perbedaan malah yang sering kental terlihat.
“Mengapa itu terjadi, sebab Pancasila digali dari karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Kini, kita hanya tinggal menjaga dan merawatnya saja. Jangan sampai Pancasila terlupakan atau malah hilang,” ucapnya.