REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang yang membatasi penggunaan toilet umum di masa pandemi Covid-19. Namun, ada kalanya penggunaan toilet umum tetap diperlukan. Bagaimana cara aman menggunakan toilet umum di masa pandemi?
Tak hanya risiko penularan Covid-19, toilet umum juga dapat menjadi media penularan penyakit lain seperti pilek dan flu. Alasannya, ada beragam kuman penyakit yang bisa ditemukan di toilet umum, mulai dari virus hingga bakteri. Kuman-kuman ini bisa ditemukan di berbagai permukaan objek benda toilet hingga di udara.
"Mengingat jumlah permukaan baja, gagang pintu, dan pegangan toilet, penting untuk berhati-hati," ujar pendiri gerakan jaga jarak Give Space Carol A Winner, seperti dilansir Health, Ahad (13/9).
Menurut Mayo Clinic, partikel virus penyebab pilek dan flu bisa hidup di permukaan benda keras selama beberapa jam. Belum diketahui secara pasti berapa lama virus corona dapat bertahan, akan tetapi Centers for Disease Control (CDC) mengungkapkan virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, bisa bertahan dalam waktu yang singkat di beberapa permukana benda.
Flushing toilet umum juga dapat memproduksi aerosol. Sekitar 60 persen dari aerosol ini dapat menyebar hingga ketinggian tiga kaki di atas permukaan dudukan toilet setelah flushing dilakukan.
Seorang pengguna toilet umum tentu tak bisa mengontrol apa yang dilakukan pengguna toilet umum lainnya. Oleh karena itu, ada delapan hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menggunakan toilet umum di masa pandemi.
Jaga Jarak Fisik
Saat menggunakan toilet umum, jaga jarak fisik minimal enam kaki dari orang lain. Tetap gunakan masker ketika berada di area toilet. Bila toilet berukuran kecil, pastikan tak ada orang lain sebelum masuk ke area tersebut agar tetap bisa jaga jarak.
Lapisi Tangan
Jangan menyentuh langsung permukaan benda di area toilet untuk menghindari bakteri atau virus menempel. Gunakan tisu atau tisu basah saat ingin menyentuh benda tertentu.
Gerak Cepat
Jangan berlama-lama berada di area toilet. Semakin lama berada di dalam kamar mandi, semakin besar pula kemungkinan untuk berkontak degan partikel virus atau bakteri. Namun, bukan berarti setelah menggunakan toilet bisa langsung pergi begitu saja tanpa mencuci tangan.
Masker Tetap Terpasang
Flushing toilet dapat memancarkan partikel aerosol. Oleh karena itu, penitng untuk tetap menggunakan masker dengan benar selama menggunakan toilet. Selain itu, jangan menyentuh masker yang sudah terpasang di wajah, terlebih setelah menyentuh berbagai objek lain di area toilet seperti gagang pintu hingga dispenser sabun.
Setelah dari toilet, lepas dan buang masker sekali pakai, atau lepas dan simpan masker kain untuk kemudian dicuci di rumah. Gunakan masker baru setelahnya.
Cuci Tangan
Mencuci tangan merupaan hal pertama yang harus dilakukan setelah menggunakan toilet umum. Mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan partikel virus dan kuman dari tangan. Bila tak ada sabun, gunakan hand sanitizer.
Keringkan Tangan dengan Tisu
Gunakan tisu untuk mengeringkan tangan yang sudah dicuci, daripada menggunakan air dryer. Studi mengungkapkan abhwa partikel virus dan bakteri bisa terbang hingga 15 kaki di udara dari air dryer. Namun bila tak memiliki tisu, lebih baik gunakan air dryer untuk mengeringkan tangan daripada keluar dari toilet dengan tangan basah.
"Kuman bisa ditransfer lebih mudah dari dan ke tangan yang basah," ujar CDC.
Jangan Terlalu Cepat Buang Tisu
Tisu yang sudah digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya jangan langsung dibuang. Gunakan tisu tersebut untuk membuka gagang pintu saat akan keluar dari area toilet. Segera buang tisu setelah keluar dari area toilet.
Jangan Sentuh Ponsel
Sebagian orang memiliki kebiasaan untuk menggunakan ponsel saat di toilet. Lawan keinginan ini karena ponsel dapat menjadi "magnet" bagi kuman-kuman. Menyentuh ponsel saat di toilet hanya akan meningkatkan risiko terjadinya transfer kuman ke ponsel. Kuman yang menempel di ponsel bisa dengan mudah menempel pada mulut atau hidung dan menyebabkan penyakit.