Selasa 15 Sep 2020 21:34 WIB

Kaitan Kaki 'Chubby' dengan Risiko Hipertensi

Lemak di sekitar pinggang diketahui merusak kesehatan, bagaimana dengan lemak kaki?

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Bukan tidak mungkin bila ke depan lingkar paha juga dapat menjadi alat ukur yang berguna di dunia kesehatan.
Foto: Yibada
Bukan tidak mungkin bila ke depan lingkar paha juga dapat menjadi alat ukur yang berguna di dunia kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaki yang lebih berisi ternyata lebih baik untuk peredaran darah. Memiliki lebih banyak jaringan lemak di kaki berkaitan dengan risiko tekanan darah tinggi yang lebih rendah.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan virtual American Heart Association. Temuan ini menunjukkan bahwa lemak di kaki "berbeda" dengan lemak di area tubuh lain.

Baca Juga

"Meskipun kita mengetahui dengan pasti bahwa lemak di sekitar pinggang merusak kesehatan, hal yang sama tak berlaku untuk lemak kaki," jelas penyelidik utama dalam studi Aayush Visaria, seperti dilansir Fox News.

Studi ini menganalisis data dari 6.000 orang dewasa yang mengikuti survei kesehatan nasional pada 2011 hingga 2016. Melalui data ini, tim peneliti berupaya menilai hubungan antara persentase jaringan lemak dengan tiga jenis tekanan darah tinggi.

Tim peneliti lalu menemukan bahwa orang-orang dengan persentase lemak kaki yang lebih tinggi memiliki kecenderungan yang lebih rendah terhadap ketiga tipe tekanan darah tinggi. Temuan ini tetap menunjukkan hasil serupa setelah tim peneliti melakukan penyesuaian terhadap berbagai faktor risiko untuk tekanan darah tinggi yang dimiliki para partisipan.

Temuan baru ini menambah bukti bahwa lokasi lemak di dalam tubuh merupakan hal yang penting. Temuan ini juga menunjukkan bahwa bukan hanya jumlah lemak yang perlu diperhatikan, tetapi juga di mana lokasi lemak tersebut tersimpan.

"Ini bukan hanya seberapa banyak lemak yang Anda miliki, tetapi di mana lemak itu berada," ujar Visaria.

Lemak kaki sering kali terabaikan karena umumnya yang menjadi fokus pengukuran adalah lemak di perut. Visaria mengatakan selama ini pengukuran lingkar pinggang digunakan untuk memperkirakan lemak perut.

Bukan tidak mungkin bila ke depan lingkar paha juga dapat menjadi alat ukur yang berguna di dunia kesehatan. Namun, untuk bisa mencapai tahap tersebut, Visaria mengatakan studi lanjutan yang lebih besar dan lebih kuat perlu dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement