Selasa 15 Sep 2020 22:01 WIB

Amankah Mendorong Mobil Bertransmisi Otomatis yang Mogok?

Perlakuan bagi mobil bertransmisi otomatis tak sama dengan mobil bertransmisi manual.

Mobil didedrek (Ilustrasi). Mobil bertransmisi otomatis sebaiknya tidak didorong ketika mengalami mati mesin atau mogok di jalan.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Mobil didedrek (Ilustrasi). Mobil bertransmisi otomatis sebaiknya tidak didorong ketika mengalami mati mesin atau mogok di jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil bertransmisi otomatis perlu perlakuan khusus ketika mengalami kerusakan atau mogok di tengah jalan. Mobil bertransmisi otomatis sebaiknya tidak didorong ketika mengalami mati mesin atau mogok di jalan.

"Disarankan menggunakan towing dan wajib menggunakan towing jika mengalami mogok, karena kalau dipaksakan untuk didorong akan merusak bagian transmisi," ujar Instruktur Service Training Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima dalam acara workshop virtual, Selasa.

Baca Juga

Aji mengungkapkan, menderek mobil bertransmisi otomatis yang mogok diharuskan karena tidak adanya pelumasan akibat mesin yang mogok sehingga pompa oli dari transmisi itu terhenti. Dia juga mengatakan jika memang harus menggunakan jasa derek, sebaiknya para pemilik kendaraan tersebut mengetahui penggerak dari mobil tersebut apakah terdapat di depan atau di belakang.

"Jika memang harus menggunakan jasa derek, sebaiknya pemilik harus mengetahui roda penggerak dari mobil itu sendiri. Jadi jangan sampai salah, jika roda penggerak depan, maka roda depan yang harus bergerak dan begitu sebaliknya," kata dia.

Kendati demikian, Aji mengatakan, mendorong mobil bertransmisi otomatis diperbolehkan jika dalam keadaan darurat. Syaratnya, jarak tempuhnya tidak terlalu jauh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement