REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim flu yang segera tiba di masa pandemi Covid-19 dikhawatirkan menciptakan gelombang penyakit lebih besar. Para dokter dan ahli kesehatan tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi ketika Covid-19 dan flu melonjak dalam waktu bersamaan.
Ahli pun menekankan pentingnya mendapatkan vaksinasi flu. Tahun ini, bagi mereka yang biasanya tidak mendapakan suntik flu disarankan untuk melakukannya.
"Orang-orang yang biasanya tidak mendapat suntikan flu, tahun ini ceritanya akan berbeda," kata Matthew Grant, dokter spesialis penyakit menular di Yale University Medicine, dilansir Futurity.org, Sabtu (19/9).
Berikut alasan yang dijabarkan Grant untuk mempertimbangkan vaksin flu tahun ini.
Menghindari 'Twindemic'
Di tahun-tahun sebelum ada ancaman Covid-19, pasien flu kerap memenuhi ruangan rumah sakit. Ada prediksi "twindemic" yang dapat diakibatkan oleh wabah parah COVID-19 dan flu.
Pasien akan disarankan mengisolasi diri sampai mereka diuji dan didiagnosis. Selain itu, menghindari flu bisa melindungi orang lain. Flu menular dalam 48 jam sebelum orang yang terinfeksi mulai menunjukkan gejala, sehingga dapat ditularkan ke orang lain sebelum disadari.
Menghindari kebingungan gejala
Flu dan COVID-19 memiliki banyak gejala. Jika gejalanya membingungkan, mungkin lebih mudah untuk mencari tahu apa ketika seseorang sudah pernah mendapatkan vaksin flu.
Tumpang tindih gejala menjadi tantangan bagi tenaga medis untuk membedakan kedua penyakit. Meskipun mendapatkan vaksinasi flu tidak berarti seseorang tidak bisa terkena flu.
Kedua virus dapat menyebabkan penyakit yang berkisar dari ringan hingga parah. Menurut CDC, flu dan COVID-19 dapat menyebabkan gejala demam atau merasa panas, menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri otot atau nyeri tubuh, dan sakit kepala.
Beberapa orang mungkin mengalami muntah dan diare, meskipun ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa hilangnya indera perasa adalah gejala COVID-19 yang tidak terjadi dengan flu.
Mengurangi risiko
Memang benar efektivitas vaksin flu bervariasi dari tahun ke tahun. Studi menunjukkan bahwa vaksin mengurangi risiko penyakit flu hingga 40 hingga 60 persen. Tetapi jika ternyata jatuh sakit, maka akan mengalami flu yang lebih ringan dan kemungkinan lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit.