Tuesday, 17 Jumadil Awwal 1446 / 19 November 2024

Tuesday, 17 Jumadil Awwal 1446 / 19 November 2024

Empat Pilar MPR tak Asing Bagi Santri

Ahad 20 Sep 2020 10:06 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan

Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan

Foto: mpr
MPR terus menyosialisasikan Empat Pilar, kali ini kepada santri-santri di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan mengungkapkan rasa kagumnya terhadap para santri pondok pesantren yang ternyata tak asing lagi dengan Empat Pilar MPR. Pengetahuan para santri tersebut, juga jauh lebih dalam bukan hanya sekedar hafalan saja. Empat pilar MPR terdiri Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 

"Saya rasa itu harus dipertahankan dan ditingkatkan.  Indonesia masa depan butuh generasi penerus seperti para santri yang selain bagus pengetahuan agamanya, juga baik pengetahuan tentang negaranya," katanya, dalam acara Sosialisasi Empat Pilar kerjasama MPR dengan Pondok Pesantren Riyadhul Anam Al-Arfah, Sindang Barang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu Malam (19/9).

Baca Juga

Hadir dalam acara yang mengikuti protokol kesehatan secara ketat tersebut Pimpinan Ponpes KH. Abdul Rachman, Pimpinan Yayasan Tunas Bakti Imam Wahyudi, para pengajar serta santri dan santriwati juga masyarakat sekitar.

photo
Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar kerjasama MPR dengan Pondok Pesantren Riyadhul Anam Al-Arfah, Sindang Barang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu Malam (19/9). - (mpr)

Syarief Hasan ini kemudian menjabarkan tentang Empat Pilar. Pertama adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Dia mengatakan Pancasila juga perwujudan karakter bangsa Indonesia. 

"Adik-adik santri bisa lihat dari keseluruhan sila, itu sudah tidak asing lagi buat kita terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menegaskan bahwa rakyat Indonesia adalah manusia yang patuh pada ajaran-ajaran Tuhan," ujarnya.

Kedua, lanjut Syarief Hasan, ada UUD NRI Tahun 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dalam hierarki tata urutan peraturan perundang-undangan nasional.  "Di dalam UUD inilah tertulis bahwa hak dan kewajiban seluruh rakyat Indonesia sama. Tidak ada yang dibeda-bedakan," ucap dia.

Lalu, ada NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.  NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di negara inilah seluruh rakyat Indonesia bersatu untuk bersama-sama menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa yang menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak mempersoalkan perbedaan satu sama lain.  Keberagaman yang ada baik itu agama, suku, agama, ras, adat, kepercayaan adalah kekayaan bangsa yang harus disyukuri.

Ada yang unik dalam pemaparan materi sosialisasi Syarief Hasan.  Secara acak ditengah-tengah penyampaian materi, Syarief Hasan melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar Empat Pilar kepada para santri.  Hal tersebut disambut antusias. 

"Ayo coba sebutkan apa itu Empat Pilar secara lengkap," tanyanya. 

Malik salah seorang santri usia 13 tahunan dengan berani mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat.

Syarief Hasan kemudian mencoba bertanya lebih luas lagi tentang negara. "Ada yang tahu Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, siapa beliau itu?" tanyanya.

Lagi-lagi seorang santri usia belasan tahun bernama Fatur Muhammad maju ke depan, meraih mikropon dan lantang menjawab, "Beliau adalah Presiden RI ke-6," disambut tepuk tangan riuh seluruh peserta.

Di sesi akhir, Syarief Hasan berpesan agar para santri sebagai generasi muda Indonesia tetap teguh berpegang pada agama Islam, patuh pada orang tua dan guru, dan terus meningkatkan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa. "Saya berharap juga kepada negara untuk memberi perhatian lebih kepada santri-santri kita ini," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler