Senin 21 Sep 2020 16:54 WIB

Mengenal Wabah Brucellosis di China

Penyakit Brucellosis merebak setelah bakteri Brucella tersebar dari pabrik di China.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Tes darah (Ilustrasi). Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Lanzhou mengonfirmasikan, setidaknya 3.245 orang di kota Lanzhou, Ibu Kota Provinsi Gansu didiagnosis brucellosis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri brucella.
Foto: Sciencealert
Tes darah (Ilustrasi). Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Lanzhou mengonfirmasikan, setidaknya 3.245 orang di kota Lanzhou, Ibu Kota Provinsi Gansu didiagnosis brucellosis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri brucella.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Lebih dari 3.000 orang di barat laut China dites positif mengidap infeksi bakteri mematikan, setelah kebocoran di sebuah perusahaan biofarmasi pada tahun lalu. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Lanzhou mengonfirmasikan, setidaknya 3.245 orang di kota Lanzhou, Ibu Kota Provinsi Gansu didiagnosis penyakit menular, yang biasanya disebabkan minum susu tanpa dipasteurisasi atau kontak dengan ternak.

Namun, peristiwa infeksi di Lanzhou, tampaknya disebabkan bakteri yang dihirup. Pihak berwenang telah menemukan pabrik farmasi biologis Zhongmu Lanzhou, yang membuat vaksin brucellosis untuk hewan, secara tidak sengaja melepaskan versi aerosol dari Brucella (bakteri yang menyebabkan brucellosis) ke udara pada musim panas lalu, karena penggunaan pembersih dan disinfektan yang kedaluwarsa.

Baca Juga

Kecelakaan itu menyebabkan penyebaran penyakit bakterial ke seluruh daerah sekitarnya melalui udara. Beberapa ahli khawatir penyakit zoonosis dapat memiliki efek samping yang lebih serius, termasuk radang hati dan limpa, masalah pernapasan, kerusakan sistem reproduksi yang dapat menyebabkan kemandulan pada pria.

Apa itu brucellosis? Apa saja tanda dan gejala penyakitnya? Times Now News menyebut, brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan sekelompok bakteri dari genus Brucella.

Bakteri itu dapat menginfeksi manusia dan hewan, seperti domba, sapi, kambing, babi, dan anjing. Tanda dan gejala penyakit brucellosis, termasuk demam yang datang dan pergi, sakit kepala, sakit perut, nyeri sendi, otot, dan punggung, kelelahan, panas dingin, berkeringat, penurunan berat badan, dan kehilangan nafsu makan. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut beberapa gejala itu dapat muncul dalam waktu lama.

Orang bisa terkena penyakit brucellosis dengan makan atau minum produk susu yang tidak dipasteurisasi alias susu mentah. Ini adalah cara paling umum tertular bakteri. Namun, bakteri penyebab brucellosis juga bisa menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Bakteri itu bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau selaput lendir.

CDC menyatakan, penularan orang ke orang penyebaran brucellosis masih sangat langka, tapi ibu menyusui yang terinfeksi bakteri dapat menularkan pada bayinya. Penularan penyakit juga dapat terjadi melalui transplantasi jaringan atau transfusi darah, meskipun penularan melalui hubungan seksual jarang dilaporkan. Penyakit brucellosis lebih sering terjadi di beberapa bagian dunia, di mana orang cenderung mengonsumsi keju kambing yang tidak dipasteurisasi, kadang-kadang disebut keju desa.

Infeksi dapat menyerang hampir semua bagian tubuh, seperti jantung, hati, sistem saraf pusat, dan sistem reproduksi. Pakar kesehatan mengatakan, salah satu komplikasi serius akibat penyakit tersebut dapat mengakibatkan testis meradang yang berujung pada kemandulan pada pria. Efek samping lain yang mungkin muncul dari brucellosis, termasuk arthritis, endokarditis (infeksi pada lapisan dalam jantung), ensefalitis (radang otak), meningitis (radang selaput di sekitar otak), dan lain-lain. Angka kematian untuk brucellosis adalah sekitar dua persen.

Penyakit brucellosis biasanya diobati dengan antibiotik, termasuk rifampisin dan doksisiklin. Pemulihan dari penyakit dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada waktu pengobatan dan tingkat keparahan infeksi.

Menghindari produk susu mentah atau tidak dipasteurisasi dan melakukan tindakan pencegahan keselamatan seperti mengenakan sarung tangan karet, gaun pelindung atau celemek, saat menangani hewan atau bekerja di laboratorium dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko terkena brucellosis. Tindakan pencegahan lainnya, termasuk memasak daging dengan benar, memvaksinasi hewan peliharaan, dan lain-lain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement