REPUBLIKA.CO.ID, SOLO-–Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tergerak untuk menciptakan senam irama adaptif bagi disabilitas netra.
Keenam mahasiswa UNS tersebut yakni, Rahmat Subroto dari Program Pendidikan (Prodi) Pendidikan dan Kepelatihan Olahraga, Lusi Hikmawati mahasiswa Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Tri Lestari dari Prodi Pendidikan Seni Rupa, Riska Fatmawati dari Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB), Nanda Dewi dari Prodi PLB, dan Yochidamai Akhsanitakwim dari Prodi Biologi.
Ketua Tim, Rahmat Subroto mengatakan, senam tersebut diciptakan berawal dari keresahan mereka atas siswa disabilitas netra yang tidak dapat melihat gerakan yang dipraktikkan oleh model yang terdapat pada video senam. Padahal kebutuhan disabilitas netra atas berbagai aktivitas fisik pada kegiatan olahraga sangat penting untuk mengembangkan keterampilan orientasi dan mobilitas.
Atas bimbingan dari Dosen PLB FKIP UNS, Sugini, mereka membuat inovasi dengan mengadaptasi senam irama agar mudah diakses oleh disabilitas netra. Senam irama hasil karya mereka memuat lirik yang menggambarkan gerakan yang dipraktikkan sehingga memudahkan disabilitas netra untuk mengikuti gerakan-gerakan tersebut. "Gerakan yang dipraktikkan dalam senam tersebut bersifat sederhana, tetapi memiliki filosofi dan maksud tersendiri yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan disabilitas netra," kata Rahmat seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (22/9).
Adanya senam irama adaptif bagi disabilitas netra ini bertujuan untuk melatih keyakinan langkah kaki, koordinasi tangan dan kaki, keseimbangan tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Saat ini senam irama adaptif tersebut sudah diterapkan pada siswa disabilitas netra di SMP Modern Islamic School (MIS) Surakarta yang dipilih sebagai mitra Program Kreativitas Mahasiswa–Pengabdian Masyarakat (PKM-M) dari tim Rahmat dan rekan-rekannya.
"Kami juga berharap, dengan adanya senam irama adaptif bagi disabilitas netra ini dapat dimanfaatkan secara luas dan meningkatkan tingkat kebugaran tubuh serta keterampilan orientasi dan mobilitas bagi disabilitas netra," imbuhnya.
Harapannya, lanjut Rahmat, dengan aktif bergerak melalui kegiatan senam irama, disabilitas netra dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta memperbaiki keterampilan orientasi dan mobilitas yang sangat penting untuk kemandirian hidup mereka.