REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Secara umum, makanan beku memiliki reputasi buruk terkait kandungan nutrisinya. Akan tetapi, pakar gizi justru mengatakan ada satu jenis makanan yang lebih baik apabila dibeli dalam kondisi beku.
Pakar nutrisi berlisensi Amerika Serikat, Tracy Lockwood Beckerman, mengungkap hal itu pada salah satu episode serial "You Versus Food" di Youtube. Dia menjelaskan esensi dari pembekuan makanan, yang diibaratkan seperti tombol "pause".
"Tindakan membekukan makanan sebenarnya tidak membuat makanan menjadi sehat atau tidak sehat. Itu hanya semacam tombol jeda yang memperpanjang umur makanan, termasuk vitamin dan nutrisinya," kata Beckerman.
Kondisi demikian berlaku untuk semua makanan, baik ikan, sayur, maupun buah. Akan tetapi, ikan bisa lebih bergizi dalam wujud beku karena biasanya langsung dibekukan setelah ditangkap, sehingga ada di puncak nutrisi.
Sementara itu, ikan "segar" yang dipajang di toko grosir malah bisa jadi sudah berumur beberapa pekan. Sebagian yang telah dibekukan sering tersedia di bagian freezer dengan harga lebih mahal karena kualitasnya memang lebih baik.
Membeli makanan laut dalam wujud beku juga memiliki manfaat keberlanjutan karena menekan jumlah limbah. Ikan beku memiliki umur simpan yang lebih lama daripada ikan segar, sehingga dapat mengurangi risiko pembusukan.
Minat terhadap makanan laut beku kini tengah melonjak. Data terbaru Alaska Seafood mencatat rekor penjualan makanan laut di AS pada Agustus 2020. Angka penjualannya naik 42 persen dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.
Meski demikian, sangat bagus juga jika membeli makanan laut segar langsung dari nelayan. Saat berbelanja, prioritaskan untuk memilih ikan yang "sedang musim", juga pastikan bahwa ikan yang dibeli bukan jenis yang terancam punah.
Memilih ikan yang "sedang musim" bisa menjamin hasil tangkapan nelayan benar-benar segar. Sebaliknya, jika membeli makanan laut di swalayan atau toko bahan makanan, lewati area konter dan langsung pergi ke bagian freezer, dikutip dari laman Well and Good, Rabu (23/9).
Ikuti Whatsapp Channel Republika