REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Beraktivitas fisik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seseorang. Bahkan menurut studi baru dari University of Cambridge, aktif bergerak bisa memperpanjang usia harapan hidup.
Studi yang diterbitkan di British Medical Journal itu dilakukan selama 20 tahun, dengan meneliti hampir 15 ribu penduduk Inggris berusia 40 hingga 79 tahun. Para peneliti membagi sampel menjadi tiga kelompok yang terlibat dalam aktivitas tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Peneliti melacak perubahan pada aktivitas peserta selama hampir delapan tahun, kemudian menganalisis efek kesehatan selama 12,5 tahun berikutnya.
Menurut para peneliti, individu yang mempertahankan atau meningkatkan aktivitas ke tingkat sedang, 28 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama fase kedua dibandingkan mereka yang mempertahankan aktivitas di tingkat rendah.
Bagi peserta yang cukup aktif lalu meningkatkan tingkat aktivitasnya, peningkatan ketahanan hidupnya mencapai 42 persen dibandingkan dengan peserta dengan aktivitas rendah. Efek tersebut berlaku bahkan untuk peserta yang mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau pernah mengalami kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau obesitas.
Jadi, berapa banyak aktivitas yang dibutuhkan? Studi mendefinisikannya menjadi tiga bagian, yakni rendah dengan aktivitas fisik dengan intensitas rendah kurang dari 150 menit per pekan. Kemudian sedang dengan aktivitas fisik berintensitas sedang selama 150 menit per minggu.
Lalu tinggi dengan 300 menit aktivitas mingguan intensitas sedang atau yang setara dengan 75 menit per minggu dengan aktivitas intensitas tinggi. Para ahli berharap penelitian ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk rutin beraktifitas fisik, berapa pun usia mereka.
“Hasil ini menggembirakan, tidak terkecuali untuk remaja, dewasa, bahkan paruh baya dengan penyakit bawaan seperti kardiovaskular dan kanker. Aktivitas fisik akan berkontribusi pada umur panjang," kata peneliti seperti dikutip dari The Ladder, Jumat (25/9).