Ahad 27 Sep 2020 08:33 WIB

Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Ke-22 dengan Jaga Jarak

Google Doodle merayakan ulang tahun Google dengan tema pembatasan sosial pandemi

Red: Nur Aini
Google Doodle edisi ulang tahun Google ke-22
Foto: Google
Google Doodle edisi ulang tahun Google ke-22

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Google genap berusia 22 tahun, yang dirayakan lewat Google Doodle hari ini (27/9) dengan tema pembatasan sosial, yang sangat berkenaan dengan situasi pandemi saat ini.

Diketahui dari laman Doodles, Ahad, doodle perayaan ulang tahun Google kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada ulang tahun ke-10, ke-13 dan ke-18, misalnya, masing-masing huruf "Google" meniup lilin dan balon bersama-sama.

Baca Juga

Sementara, pada doodle tahun ini, tampak huruf "G" sedang merayakan ulang tahun -- lengkap dengan topi, kado serta kue ulang tahun, bersama dengan huruf lain pada kata "Google," namun dilakukan lewat panggilan video.

Dalam laman Doodle, Google juga menceritakan kisah kelahiran perusahaan tersebut. Kisah Google berawal dari kampus Stanford, di mana sang pendiri, Larry Page dan Sergey Brin bertemu. Sebagai mahasiswa pascasarjana, keduanya berupaya meningkatkan cara orang berinteraksi dengan kekayaan informasi di World Wide Web (www.). Pada 1998, lahirlah Google.

Sedangkan, kata "Google" diambil dari "googol," konsep bilangan digit 1 diikuti oleh seratus nol. Sebutan itu diungkapkan tahun 1920 oleh Milton Sirotta, keponakan dari ahli matematika Amerika Edward Kasner.

Kasner kemudian mempopulerkan konsep ini dalam bukunya "Mathematics and the Imagination" pada 1940. Selanjutnya, pada 2006, kata "Google" secara resmi ditambahkan ke Kamus Inggris Oxford sebagai kata kerja.

Google doodle perayaan ulang tahun ke-22 Google ini menjangkau seluruh dunia. Sementara itu, saat membuka laman Google Search hari ini, logo Google juga menjadi lebih semarak dengan taburan confetti, huruf "G" mengenakan topi ulang tahun dan huruf "O" kedua berubah menjadi kado ulang tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement