Senin 28 Sep 2020 15:15 WIB

Maquinn Couture Wakili Indonesia di Milan Fashion Week 2020

Maquinn Couture padukan budaya Indonesia dan Eropa dalam rancangannya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Label modest fashion asal Indonesia, Maquinn Couture, memeragakan koleksi busana Pilgrimage di ajang Milan Fashion Week 2020.
Foto: Dok Maquinn Couture
Label modest fashion asal Indonesia, Maquinn Couture, memeragakan koleksi busana Pilgrimage di ajang Milan Fashion Week 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Label modest fashion Indonesia, Maquinn Couture, menampilkan rancangannya di ajang Milan Fashion Week (MFW) 2020/2021. Bertempat di Palazzo Visconti di Modrone, Italia, Maquinn Couture memeragakan koleksi bertajuk "Pilgrimage".

Creative Director Maquinn Couture, Janice Pradipta Setyawan dan Benita Pradipta Setyawan, menghadirkan akulturasi budaya Indonesia dan Eropa dalam busana rancangan mereka. Koleksi menjadi napak tilas perjalanan leluhur kedua bangsa.

Baca Juga

"Menyelaraskan dua budaya dari dua benua dengan tetap menjaga keasliannya tidaklah mudah. Agar tercipta busana yang indah, kekayaan batik Indonesia harus seirama dengan kekuatan fashion Eropa," kata Janice.

Dia menyampaikan, total 10 busana dalam koleksi menonjolkan sisi feminin yang luwes, indah, segar, namun tetap kuat dan megah. Koleksi mengadaptasi gaya floral yang modern. Unsur floral dari corak batik khas Indonesia berpadu dengan modernitas busana Eropa.

Kain tenun sutra, tinta emas, dan kulit asli dipilih sebagai bahan yang mendominasi koleksi. Benita menjelaskan, selain untuk mempertegas aspek keindahan dan kemegahan, penggunaan bahan itu merupakan komitmen Maquinn Couture dalam merancang adibusana.

Adibusana atau busana haute couture merupakan teknik pembuatan pakaian tingkat tinggi, menggunakan bahan berkualitas terbaik. Untuk satu busana dalam koleksinya, Janice dan Benita memerlukan waktu tiga pekan sampai satu setengah bulan.

Mereka memproduksi batik menggunakan cara tradisional. Mulai dari penenunan kain sutra, penggambaran motif batik, hingga menjadi kain batik yang siap diolah, semua proses dijaga keasliannya. Bukan corak semata, tapi juga proses pembuatannya.

Selain teknik lukis, batik pada koleksi ini diterapkan dengan mengkombinasikan teknik embroidery dan beading. Kedua teknik ini dipilih untuk menghadirkan kesan tegas, elegan dan detail. Mayoritas batik yang dipakai adalah batik Pekalongan.

Pada setiap motif batik dalam koleksi ini, emas menjadi warna yang paling banyak digunakan. Dua perancang busana yang bersaudara kembar itu berharap batik semakin eksis dan banyak warga dunia yang bangga memakainya.

"Kami pun ingin menunjukkan bahwa meskipun sarat akan tradisional Indonesia, nyatanya batik mampu melebur dengan beragam budaya tanpa kehilangan jati dirinya," kata Benita.

Sesi peragaan busana Maquinn Couture di Milan Fashion Week 2020 telah berlangsung pada Sabtu (26/9) petang WIB. Runway dari jenama tersebut masih dapat diakses secara daring melalui situs fashionweekonline.com.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement