REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penemuan zat fosfin di atmosfer Venus baru-baru ini membuat para peneliti dan penggemar ruang angkasa di seluruh dunia bersemangat. Salah satu hal yang mendasarinya adalah karena fosfin mengisyaratkan bahwa kehidupan di planet itu mungkin ada.
Namun, ketika fosfin pertama kali ditemukan, para peneliti tidak dapat menjelaskan bagaimana bahan kimia ini sampai di sana. Sebagian besar fosfin di atmosfer bumi diproduksi oleh mikroba hidup, yang berarti kemungkinan adanya kehidupan di Venus tidak dapat diabaikan.
Para ilmuwan juga mengeksplorasi kemungkinan lain, yang memprediksi fosfin di atmosfer, termasuk petir, gunung berapi, dan meteorit. Tak satu pun dari teori tersebut dapat menghasilkan jumlah fosfin yang terdeteksi di atmosfer Venus.
Studi terbaru yang dipimpin oleh seorang astronom Inggris, jane Greaves mengatakan penemuan fosfin bukanlah bukti kuat adanya kehidupan di Venus. Ia menyebut bahwa ini adalah kimia yang anomali dan tidak dapat dijelaskan, mencatat bahwa proses biologis hanyalah satu kemungkinan asal.