Rabu 30 Sep 2020 01:05 WIB

Ini Diet yang Bantu Cegah Kanker Usus Besar

Diet dengan nutrisi tertentu bisa membantu mencegah kanker usus besar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Diet dengan nutrisi tertentu bisa membantu mencegah kanker usus besar (Foto: ilustrasi makanan bernutrisi)
Foto: flickr
Diet dengan nutrisi tertentu bisa membantu mencegah kanker usus besar (Foto: ilustrasi makanan bernutrisi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para peneliti mengklaim bahwa konsumsi makanan tinggi folat, magnesium, dan produk susu dapat membantu mencegah kanker paling mematikan kedua. Kanker usus besar atau kolon adalah kanker paling mematikan kedua di Inggris.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Gut, menemukan bahwa diet yang mengandung nutrisi tertentu dapat membantu mencegah kanker usus besar. Para peneliti menyisir data kanker dan studi klinis dari September 1980 hingga Juni 2019 yang menilai dampak dari diet bernutrisi serta faktor pengobatan,  dalam mengembangkan kanker usus besar. Faktor pengobatan termasuk pemberian obat aspirin, parasetamol dan statin.

Baca Juga

Para peneliti juga melihat faktor makanan peserta seperti kopi, teh, ikan dan asam lemak omega 3, produk susu, serat, buah dan sayur-sayuran, daging serta alkohol. Kadar vitamin dan suplemen semisal magnesium, kalsium, asam folat, vitamin A, B, C, E, D, dan selenium, juga diperiksa.

Mereka menemukan bahwa aspirin cenderung melindungi peserta dari kanker usus besar, dan menurunkan risiko sebesar 14 persen. Itu jika peserta mengonsumsi dosis rendah 75 mg sehari.

Peserta yang mengonsumsi setidaknya 255 mg magnesium dalam sehari dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih rendah. Magnesium dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan bayam. 

Lalu asupan asam folat yang tinggi, yang ditemukan dalam makanan seperti brokoli, kacang merah, dan sereal juga dikaitkan dengan risiko 12 hingga 15 persen lebih rendah. Untuk asam folat, para ahli tidak dapat menentukan dosis yang pasti.

Para ahli juga menemukan bahwa mengonsumsi produk susu seperti keju, susu, dan yogurt dikaitkan dengan risiko 13 persen hingga 19 persen lebih rendah. Asupan serat dikaitkan dengan risiko 22 persen hingga 43 persen lebih rendah, sementara asupan buah dan sayuran dikaitkan dengan risiko hingga 52 persen lebih rendah.

Bagi mereka yang mengikuti pola makan nabati juga dikaitkan dengan penurunan risiko sebesar 8 hingga 15 persen. Namun peneliti tidak memiliki bukti bahwa vitamin E, C, atau multivitamin dapat melindungi.

“Meskipun studi observasional menemukan bahwa asupan kalsium yang tinggi dapat bermanfaat, uji klinis menemukan bahwa hal itu dapat meningkatkan risiko Anda. Makan daging juga meningkatkan risiko dari 12 menjadi 21 persen, terutama untuk daging olahan dan merah,” demikian kata peneliti seperti dilansir dari The Sun, Selasa (29/9).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement