REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggiat literasi Indonesia, Satria Dharma mengatakan budaya membaca harus dilatih sejak dini atau saat masa kanak-kanak. Caranya dengan dengan bercerita.
"Peran orang tua sangat penting untuk membacakan cerita kepada anak-anak agar nantinya terbiasa untuk membaca," kata Satria dalam webinar Manfaat Storytelling Untuk Perkembangan Anak di Jakarta, Rabu.
Satria menyatakan prihatin dengan rendahnya budaya baca di kalangan siswa sekolah. Padahal program literasi sekolah yang digagas sejak 2015 bersama Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masih berjalan sampai sekarang.
Satria melihat ada kecenderungan orang tua sekarang abai untuk membacakan buku kepada anak-anak sejak dini dengan alasan kesibukan. "Menurut saya kalau seorang anak meskipun sudah belajar di sekolah tetapi tidak pernah membaca. Mereka belum disebut mendapat pendidikan," kata Satria.
Satria mengatakan fakta menunjukkan budaya literasi Indonesia menempati peringkat 52 di Asia Timur. Bahkan, kualitas membaca Indonesia masih menempati posisi terendah dibanding negara-negara berkembang lainnya.
Dampak tingkat membaca yang masih rendah ini dapat dilihat dari kualitas SDM serta yang paling mudah dilihat masih banyaknya di masyarakat yang lebih percaya terhadap berita-berita palsu alias hoaks.
"Anak-anak usia sekolah di luar negeri rata-rata mampu membaca 5.000 buku dalam setahun. Studi menunjukkan anak-anak itu sebelum masuk TK dibacakan setidaknya 1.000 buku," ucapnya.
Lebih jauh, Awam Prakoso, seorang pendongeng nasional mengatakan untuk membacakan cerita kepada anak-anak perlu untuk memperhatikan improvisasi untuk memberikan penekanan.
"Pilih kata-kata dan kalimat-kalimat mudah tetapi menarik," jelas dia.
Kemudian dia mengingatkan agar anak-anak dihindarkan untuk menceritakan hal-hal yang berbau kekerasan dan kekuasaan.
Dalam rangka meningkatkan minat baca, Indiana Basistha Manager Advokasi dan Komunikasi Bidang Pengembangan dan Pendidikan Anak Yayasan Tanoto mengatakan dalam waktu dekat akan memberikan sosialisasi manfaat bercerita kepada orang tua.
"Sasarannya ada 12 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jakarta, Pandeglang, dan Kutai Kartanegara dengan melibatkan 60 sampai 65 pengajar," ujar Indiana.
Dia juga mengatakan mengingat masih dalam masa pandemi program itu akan disampaikan melalui webinar. Indiana dapat memaklumi rendahnya minat baca di kalangan anak-anak yang membuat mereka lebih akrab untuk membaca media sosial ketimbang harus membaca buku.