Rabu 30 Sep 2020 23:40 WIB

Selain Imunitas, Gizi Seimbang Dukung Tumbuh Kembang Anak

Keseimbangan gizi anak bisa terganggu saat ia bosan makanan rumah selama pandemi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak susah makan (ilustrasi). Selama pandemi Covid-19, anak bisa saja menjadi bosan dengan menu makanan keluarga di rumah.
Foto: Republika/Prayogi
Anak susah makan (ilustrasi). Selama pandemi Covid-19, anak bisa saja menjadi bosan dengan menu makanan keluarga di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam masa di rumah saja, membuat anak mau makan bisa menjadi tantangan tersendiri. Kebosanan yang melanda bisa memengaruhi gairah anak untuk makan. Akan tetapi, konsumsi gizi seimbang semakin dirasa penting, terlebih untuk menjaga imunitas selama pandemi.

Dokter spesialis gizi klinis, dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK menjelaskan bahwa gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya. Asupan itu diperlukan untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Baca Juga

"Kalau orang dewasa makan untuk metabolisme dan aktivitas fisik, sedangkan anak ada juga aspek tumbuh kembang," kata Juwalita dalam media gathering Bicara Gizi, Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia, Rabu.

Andaikan asupan seimbang tidak terpenuhi, menurut Juwalita, tumbuh kembang bisa terganggu. Status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi.

Juwalita mengatakan, agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah.

Pada kenyataannya, di masa harus berkegiatan di rumah, anak mungkin akan merasa bosan dengan menu makanan di rumah. Juwalita menyebut, variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif.

"Terapkan pola hidup keluarga sehat dengan menjaga nutrisi yang sesuai untuk kondisi saat ini," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement