REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Pengembangan smart village atau desa cerdas di Indonesia dinilai dapat mendorong peningkatan aktivitas dan produktivitas ekonomi di desa-desa. Melihat potensi tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meramu pengembangan dan penerapan smart village melalui optimalisasi infrastruktur jaringan dan solusi ICT, yang dikenal dengan nama Smart Village Nusantara.
Desa Kemuning di Jawa Tengah dan Desa Pangandaran di Jawa Barat menjadi desa percontohan pengembangan Smart Village Nusantara. Bertempat di Desa Kemuning, Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi bersama Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara meresmikan desa percontohan pengembangan Smart Village Nusantara (1/10).
Turut hadir Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali dan Komisaris Independen Telkom, Marsudi Wahyu Kisworo. Peresmian Smart Village Nusantara juga diikuti secara daring dari Desa Pangandaran, Acara ini merupakan bagian dari rangkaian agenda piloting desa digital, Smart Village Nusantara sebagai bagian dari Smart City Nusantara milik Telkom.
Direktur Enterprise & Business Telkom, Edi Witjara dalam sambutannya mengatakan bahwa Smart Village Nusantara merupakan wujud dukungan Telkom terhadap Pemerintah dalam membangun Indonesia dari potensi di desa-desa. “Melalui Smart Village Nusantara, Telkom hadir mendukung pengembangan ekosistem desa digital demi ekonomi desa yang berkelanjutan. Diharapkan ke depannya masyarakat di desa memiliki adopsi digital yang semakin baik dan akrab dalam menggunakan teknologi digital dalam mendukung berbagai aktivitasnya,” ujar Edi.
Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi mengapresiasi langkah Telkom dalam menginisiasi pengembangan desa melalui program Smart Village Nusantara. “Desa adalah masa depan Indonesia. Tiga sektor utama Indonesia yang tidak terkalahkan dari negara lain, yakni pertanian, perikanan, dan pariwisata. Tentunya desa yang memiliki ketiga keunggulan tersebut harus dimaksimalkan, dibangun dan dibesarkan bersama. Semoga Desa Kemuning ini menjadi contoh bagi desa-desa di seluruh Indonesia,” ujar Budi Arie Setiadi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda. Ganjar mengharapkan agar melalui Telkom, entrepreneurship warga desa dapat terus didorong melalui kompetisi dan kolaborasi sehingga desa dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi. Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko turut mengapresiasi lahirnya Smart Village Nusantara.
Moeldoko mengatakan Pemerintah menempatkan desa digital sebagai program prioritas nasional. Dengan Smart Village Nusantara ini, dari sisi eksternal, desa akan membuka jendela dunia dan dikenal. "Dari sisi internal, dengan digitalisasi desa ini akan mempermudah administrasi pemerintah dan peningkatan ekonomi desa.”
Pelaksanaan piloting Smart Village Nusantara difokuskan pada tiga aspek utama, yakni Pemerintah, ekonomi dan sosial, dengan target implementasi pada beberapa desa yang memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda. Berbagai aplikasi pendukung digitalisasi desa digelar sesuai kebutuhan dan karakteristik desa tersebut serta didorong optimalisasi pemanfaatannya untuk pengembangan berkelanjutan.
Sehingga proses pendampingan masyarakat juga menjadi bagian dari agenda hari. piloting desa digital, agar masyarakat menjadi bisa dan terbiasa memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari Pengembangan Desa Kemuning sebagai desa percontohan Smart Village Nusantara di Jawa Tengah ini memberikan kekuatan khusus bagi desa tersebut untuk dapat menjadi desa yang lebih powerful dalam pemanfaatan ICT untuk pembangunan desa dan masyarakatnya.
Dukungan infrastruktur dan jaringan akses serta berbagai solusi dan aplikasi yang digelar dan diyakini dapat mendorong pengembangan dan penerapan desa digital dengan maksimal khususnya untuk sektor pemerintahan, ekonomi, dan sosial. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Desa (Simpeldesa), User Central Management (UCM), Dashboard Desa, Elektronik Monitoring dan Evaluasi (EMonev), e-Digital (PaDi), Bioskop Desa, Kasir Digital (iKas dan Bonum), e-Puskesmas, ePosyandu, Pustaka Loket/Electronic Point of Sales (E Cashless Payment melalui QRen dan LinkAja! akan diimplementasikanPOS) dan untuk dapat mewujudkan Desa Kemuning sebagai desa yang mandiri dan semakin menyejahterakan warganya.
“Melalui Smart Village Nusantara dari Telkom ini, keseluruhan sistem berbasis digital yang dikembangkan dan diimplementasikan untuk untuk digitalisasi desa, demi mendukung prioritas pembangunan nasional dalam era revolusi industri 4.0 sekaligus untuk mendorong keberlanjutan pembangunan nasional, membangun Indonesia menjadi lebih maju menuju Smart Nation,” tutur Edi.