Jumat 02 Oct 2020 09:15 WIB

Wapres Minta Kampus Optimalkan Kebijakan Merdeka Belajar

Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi, harus disiapkan menjadi pembelajar sejati

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Ma'ruf Amin,
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, setiap perguruan tinggi melaksanakan proses pembelajaran yang holistik, tidak hanya sekadar pengetahuan teknis. Namun, juga pada pembentukan karakter dan keterampilan mahasiswa. 

Karena itu, Ma'ru meminta, kampus mengoptimalkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang telah diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi, harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet," ujar Ma'ruf saat sambutan di Dies Natalis Universitas Mataram (UNRAM) yang ke-58 secara virtual, Jumat (2/9)

Ma'ruf berharap, dengan adanya kebijakan itu lulusan perguruan tinggi nantinya semakin tangguh, memiliki kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman, dan memiliki semangat kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi.

Dikatakannya, visi dari kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, terutama untuk membekali mahasiswa pengetahuan dan keterampilan tambahan di luar keilmuan dasar. Hal ini dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa ketika lulus nanti.

Selain itu, katanya, kebijakan merdeka belajar ini dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berpikir out of the box serta memiliki keterampilan ganda. Ia pun mencontohkan, lulusan yang diharapkan dengan adanya kebijakan ini, insinyur yang selain menguasai kemampuan teknik, tetapi memiliki pengetahuan sosiologi yang berguna dalam menerjemahkan kondisi sosial dalam disain teknisnya.

"Untuk mewujudkan visi dari kebijakan tersebut diperlukan kerja keras dari seluruh elemen perguruan tinggi termasuk UNRAM," katanya.

Kampus, kata Ma'ruf, harus memastikan tenaga pengajar harus lebih siap, serta pilihan program studi yang relevan dengan perkembangan dan sesuai dengan kebutuhan industri.

"Selain itu pemanfaatan teknologi juga harus diadopsi dengan skala dan takaran yang pas, serta proses belajar mengajar harus dibuat lebih dinamis," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement