REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim astronom menemukan enam galaksi yang terjerat dalam apa yang disebut sebagai jaring laba-laba kosmik di lubang hitam supermasif. Fenomena kemungkinan terjadi segera setelah Big Bang.
Studi yang diterbitkan pada Kamis (1/10) membantu menjelaskan tentang perkembangan lubang hitam supermasif atau disebut sebagai monster misterius itu. Lubang hitam yang muncul pada awal sejarah alam seresta diperkirakan terbentuk dari runtuhnya bintang-bintang pertama.
Namun, para astronom tidak mengetahui dengan pasti bagaimana lubang hitam berkembang menjadi raksasa. Lubang hitam yang baru ditemukan, yang berasal dari saat alam semesta belum berusia satu miliar tahun memiliki berat satu miliar kali massa Matahari. Lubang hitam ini ditemukan dari pengamatan European Southern Observatory (ESO).
Para ilmuwan mengatakan temuan itu membantu memberikan penjelasan tentang bagaimana lubang hitam supermasif seperti yang ada di pusat Bima Sakti bisa berkembang. Hal ini, menurut para astronom terjadi karena percaya bahwa filamen yang menjebak gugus galaksi membawa cukup gas untuk memberi makan lubang hitam, sehingga memungkinkannya untuk tumbuh.