Monday, 27 Rabiul Awwal 1446 / 30 September 2024

Monday, 27 Rabiul Awwal 1446 / 30 September 2024

Bamsoet Ajak Kader KAMMI Atasi Tantangan Kebangsaan

Ahad 04 Oct 2020 18:24 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) secara virtual dari Jakarta, Ahad (4/10).

Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) secara virtual dari Jakarta, Ahad (4/10).

Foto: MPR
Bamsoet ungkap beragam tantangan kebangsaan kepada kader KAMMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa pergantian kepemimpinan dalam sebuah organisasi adalah sebuah keniscayaan, sebagai bagian dari siklus tumbuh kembang organisasi yang sehat dan menjadi tradisi yang akan terus berulang secara periodik. Terpenting, suksesi kepemimpinan tersebut harus dibarengi dengan lahirnya gagasan baru yang visioner dan mempunyai muatan nilai tambah yang optimal bagi organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.

"Selain tantangan internal dalam mengembangkan organisasi, ada juga berbagai tantangan eksternal yang hadir dari berbagai penjuru. Saat ini kita dihadapkan pada berbagai tantangan kebangsaan. Diantaranya melemahnya toleransi dalam keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, memudarnya identitas dan karakteristik bangsa, kesenjangan sosial-ekonomi hingga persoalan ancaman kedaulatan negara di tengah cengkeraman hegemoni ekonomi politik dunia," ujar Bamsoet saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) secara virtual dari Jakarta, Ahad (4/10).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjabarkan, melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman dapat dirujuk pada data SETARA Institut yang mencatat terjadinya 846 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dalam kurun waktu tahun 2014 hingga 2019. Artinya, rata-rata setiap satu bulan terjadi 14 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama. Contoh lain adalah penyalahgunaan politik identitas dalam kontestasi politik, sehingga menyebabkan polarisasi masyarakat pada dua kutub yang berseberangan, baik sebelum, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu.

"Sementara demoralisasi generasi muda bangsa merupakan salah satu tantangan yang perlu mendapatkan prioritas penanganan. Sebagai gambaran, menurut laporan Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2020, dari 3.602 pelaku kekerasan seksual pada ranah komunitas 2.257 (atau sebesar 62,7 persen) diantaranya dilakukan oleh kelompok usia 19 sampai dengan 40 tahun. Kelompok usia ini juga mendominasi angka pelaku kekerasan seksual pada ranah privat atau rumah tangga, yaitu sebanyak 6.791 orang dari total 11.105 pelaku, atau sekitar 61,2 persen," tutur Bamsoet.