Senin 05 Oct 2020 14:05 WIB

Anies Baswedan Tutup Rangkaian Milad 71 Muhi

Muhi menjadi tempat generasi baru mendapat bekal pengalaman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, merasa salut atas perjalanan panjang SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang masuki usia 71 tahun. Ia meyakini, deretan panjang prestasi tidak cuma membuktikan keunggulan Muhi.

"Tapi, menjadi tempat generasi baru mendapat bekal pengalaman untuk menjawab tantangan masa depan. Kita pandang pandemi ini tidak sekadar ujian 100 tahun sekali, tapi lihat sebagai peluang untuk maju," kata Anies, Senin (5/10).

Dia mencontohkan, peluang itu bisa dilihat dari kemajuan teknologi yang hari ini sudah mampu dimanfaatkan dalam berbagai sendi kehidupan. Malah, ucapan-ucapan selamat untuk Milad 71 Muhi sudah dilakukan melalui video konferensi.

Sebenarnya, kata Anies, teknologi ini sudah lama ada, tapi selama ini belum tentu dimanfaatkan. Hari ini, karena ada pandemi Covid-19, semua sumber daya yang dimiliki seakan digunakan, mengubah sesuatu yang potensial jadi aktual.

"Karena itu, saya mengajak semuanya melihat pandemi sebagai kesempatan untuk mengantisipasi perubahan. Mari kita sadari perubahan itu akan terus terjadi, tapi keberhasilannya ditentukan kemampuan kita membaca perubahan zaman," ujar Anies.

Teknologi, lanjut Anies, salah satu cara memperluas wawasan, mengantisipasi perubahan. Menggunakan teknologi, dia mengajak siswa-siswa maupun guru-guru mampu mengasah dan memiliki jangkauan yang jauh lebih luas dari biasanya.

Anies mengingatkan mereka tidak cuma warga Yogyakarta atau warga Indonesia, tapi warga dunia. Karenanya, dia berpesan agar mereka mampu memaksimalkan semua kecanggihan teknologi yang ada hari ini untuk membangun hari esok.

"Misal kita memiliki sosial media, pertanyaannya, apakah kita sudah memanfaatkan alat-alat ini untuk membangun masa depan atau kita gunakan alat-alat ini sekadar untuk merawat hubungan masa lalu," kata Anies.

Dia mengingatkan, teknologi hari ini memungkinkan setiap orang menjangkau banyak tempat yang selama ini belum bisa terjangkau. Karenanya, Anies mengajak, semua elemen di Muhi memanfaatkan pandemi momentum merubah cara pandang, menyongsong masa depan.

Kepala Sekolah Muhi, Fitri Sari Sukmawati mengatakan, kondisi pandemi hari ini memang sudah menjadi takdir Allah SWT. Karenanya, dia berharap, seluruh rangkaian acara yang digelar daring tidak mengurangi esensi Milad 71 Muhi.

"Meski keadaan seperti ini, kita wajib bersyukur karena kalau kita lihat di kondisi saat ini banyak sekali hikmah yang Allah SWT berikan kepada kita," kata Fitri, Senin (5/10).

Mulai hubungan kekeluargaan menguat, lapisan ozon membaik, polusi berkurang, sampai transportasi bebas polusi yang lama kita tinggalkan kembali semarak. Selain itu, pembekuan normal di kutub turut jadi hikmah besar kondisi ini.

Bahkan, semua harus mampu memanfaatkan teknologi, termasuk untuk pendidikan. Karenanya, Fitri mengajak siswa dan siswi bersyukur bisa bersekolah di Muhi, yang fasilitas teknologinya memadai dan guru-gurunya berkualitas tinggi.

Genap 71 tahun, dia menekankan, Muhi berkomitmen kuat mendidik, membimbing, mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap anak. Kuncinya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengedepankan iman dan taqwa.

"Semoga, sesuai harapan menjadi kader Muhammadiyah dan pemimpin bangsa, kita mendapatkan ridho dari Allah SWT, dan kami semua mengucapkan terima kasih kepada Anda sekalian sudah menjadi bagian dari Muhi," ujar Fitri. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement