Selasa 06 Oct 2020 09:52 WIB

Mengapa Temuan Virus Hepatitis C Sampai Diganjar Nobel?

Hepatitis C menyebabkan lebih dari satu juta kematian per tahun di seluruh dunia.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
 Dari kiri: Harvey J. Alter, Charles M. Rice, dan Michael Houghton yang bersama-sama meraih Hadiah Nobel untuk kedokteran pada Senin (5/10) berkat penemuan virus hepatitis C.
Foto: AP
Dari kiri: Harvey J. Alter, Charles M. Rice, dan Michael Houghton yang bersama-sama meraih Hadiah Nobel untuk kedokteran pada Senin (5/10) berkat penemuan virus hepatitis C.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga ilmuwan, Harvey J Alter, Charles M Rice, dan Michael Houghton meraih penghargaan Nobel atas karya mereka di bidang Kedokteran atau Fisiologi pada Senin (5/10). Karya para ilmuwan dari Amerika dan Inggris ini adalah penemuan virus Hepatitis C (HCV).

HCV menyebar melalui darah yang terkontaminasi dan menyebabkan hepatitis C atau penyakit yang menyerang organ hati. Selama ini radang hati menjadi penyakit yang dianggap sebagai ancaman global bagi kesehatan manusia.

Baca Juga

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada  lebih dari 70 juta kasus hepatitis di seluruh dunia dan 400 ribu kematian setiap tahun. Hepatitis bisa menjadi infeksi akut atau infeksi kronis. Ada berbagai jenis hepatitis dengan penyebab berbeda.

Sebagai contoh, hepatitis A dan hepatitis E menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi, tapi hepatitis B dan hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah seseorang yang mengidap penyakit tersebut. Hepatitis B dan D dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh lain, yang dapat terjadi karena hubungan intim tanpa kondom atau berbagi jarum suntik.

Penemuan virus hepatitis C sangat penting, mengingat ini adalah langkah maju yang kritis, di mana sebagian besar kasus penyakit ini ditularkan melalui darah tetap tidak dapat dijelaskan. Identifikasi virus hepatitis C signifikan karena mengungkap penyebab sisa kasus hepatitis kronis. Penemuan HCV juga mengarah pada pengembangan tes diagnostik seperti tes darah dan obat-obatan baru yang efektif, yang menyelamatkan jutaan nyawa.

photo
Dalam foto yang dipasok National Institutes of Health tanpa keterangan tanggal, Harvey J. Alter (kiri) tampak mendampingi pasien di National Institutes of Health, Bethesda, Maryland, Amerika Serikat. Alter dan sejawatnya, Charles M. Rice serta Michael Houghton, mendapatkan Hadiah Nobel Prize untuk kedokteran pada Senin (5/10) berkat penemuan virus hepatitis C. - (AP)

Menurut Komite Nobel, studi metodis hepatitis terkait transfusi oleh Harvey J Alter, di Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (AS), menunjukkan bahwa virus yang tidak diketahui adalah penyebab umum hepatitis kronis. Michael Houghton menggunakan strategi yang belum teruji untuk mengisolasi genom virus baru yang diberi nama virus hepatitis C.

Charles M Rice, seorang peneliti di Universitas Washington di St Louis, memberikan bukti akhir yang menunjukkan bahwa virus hepatitis C saja dapat menyebabkan hepatitis. Hepatitis yang ditularkan melalui darah seperti hepatitis C dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Hepatitis C menyebabkan lebih dari satu juta kematian per tahun di seluruh dunia, menjadikannya masalah kesehatan global, dalam skala yang sebanding dengan infeksi HIV dan tuberkulosis. Karena itu, penemuan dari tiga ilmuwan ini memberikan kontribusi yang menentukan untuk memerangi hepatitis yang ditularkan melalui darah yang menyebabkan sirosis dan kanker hati pada orang-orang di seluruh dunia.

Komite Nobel mencatat bahwa penemuan virus hepatitis C merupakan pencapaian penting dalam pertempuran yang sedang berlangsung melawan penyakit virus. Temuan tiga peraih Nobel memungkinkan rancangan tes darah sensitif yang telah menghilangkan risiko hepatitis yang ditularkan melalui transfusi darah di banyak wilayah di dunia.

Terobosan lebih lanjut dari penemuan ini juga memungkinkan pengembangan beberapa obat antivirus yang dapat membantu menyembuhkan penyakit tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement