Kamis 08 Oct 2020 04:53 WIB

Peneliti Australia Catat 14 Ton Mikroplastik di Dasar Laut

Polusi plastik yang berakhir di laut memburuk dan rusak, berakhir jadi mikroplastik

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
[Ilustrasi] Dua fragmen mikroplastik biru
Foto: EPA/ALEX HOFFORD
[Ilustrasi] Dua fragmen mikroplastik biru

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Dasar laut dunia dikotori oleh sekitar 14 juta ton mikroplastik. Hal ini dilihat terurai dari massa sampah yang memasuki lautan setiap tahun menurut Badan Sains Nasional Australia.

Para peneliti menggunakan kapal selam robotik untuk mengumpulkan sampel dari tempat hingga kedalaman 3.000 meter di lepas pantai Australia Selatan. "Penelitian kami menemukan bahwa laut dalam adalah tempat pembuangan mikroplastik," kata Peneliti Utama Denise Hardesty, dilansir di Channel News Asia, Rabu (7/10).

Para ilmuwan ini menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Frontiers in Marine Science. Berdasarkan temuan mereka, daerah yang lebih banyak sampah mengapung umumnya memiliki lebih banyak fragmen mikroplastik di dasar laut.

"Polusi plastik yang berakhir di laut memburuk dan rusak, berakhir sebagai mikroplastik. Hasilnya, menunjukkan mikroplastik memang tenggelam ke dasar laut," kata pemimpin studi, Justine Barrett.

Terkait hal ini, Hardesty mendorong seluruh pemangku kepentingan segera menemukan solusi atas polusi plastik laut. Sebab, jika dibiarkan semakin banyak akan mempengaruhi ekosistem, satwa liar, hingga kesehatan manusia.

"Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu bekerjasama untuk secara signifikan mengurangi jumlah sampah yang kita lihat di sepanjang pantai dan lautan kita," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement