Kamis 08 Oct 2020 19:36 WIB

Kebiasaan Keliru Terkait Makan Ini Sebaiknya Dihentikan

Olahraga harus nyaman, jangan menganggap aktivitas tersebut sebagai hukuman.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Makanan sehat (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Makanan sehat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, makanan menentukan keberlangsungan aktivitas Anda sehari-hari. Keempat kebiasaan makan, olahraga, dan sosial berikut ini dapat menunjukkan masalah mendasar pada hubungan Anda dengan makanan.

1. Berolahraga untuk mengimbangi makanan yang baru saja Anda makan

Lindsay Brancato, seorang psikolog dan psikoanalis berlisensi, mengatakan pola pikir tersebut mengatur perang antara pikiran dan tubuh Anda. "Ini adalah cara berpikir yang sangat hitam-putih tentang makanan, olahraga, dan tubuh. Ini mencerminkan beberapa keyakinan nutrisi beracun," ujarnya seperti dilansir di laman CNet, Kamis (8/10).

Sederhananya, olahraga harus terasa nyaman. Ini bukan hukuman. "Saat Anda menganggap olahraga sebagai hukuman, itu bisa menjadi kontraproduktif dengan memicu respons stres dalam tubuh," kata Brancato. Belum lagi implikasi emosionalnya. Kunci untuk mengatasinya adalah memeriksa pikiran dan tubuh Anda setiap hari.

2. Tidak menyimpan makanan tertentu

Kebanyakan orang memiliki makanan tertentu yang tidak mereka simpan di rumah karena mereka akan melahap semuanya dalam sekali makan. Meskipun hal ini tidak selalu menunjukkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan, hal ini pasti bisa, terutama jika Anda tidak pernah bisa berhenti memikirkan makanan tersebut .

"Ini mengirimkan pesan ke otak Anda bahwa makanan itu terlarang karena Anda tidak bisa dipercaya dengan makanan-makanan itu," kata Brooke Glazer, konsultan nutrisi untuk RSP Nutrition .

Solusinya yaitu menjaga makanan "terlarang" di dalam rumah Anda. Daripada menyimpan banyak makanan sekaligus, mulailah dengan hanya satu atau dua makanan baru.

3. Menghindari aktivitas sosial karena Anda mengkhawatirkan makanan

Maureen St Germain, praktisi terapi nutrisi fungsional di Educated Wellness mengatakan, perasaan bersalah saat makan atau sesaat setelahnya adalah contoh bahwa makanan mengontrol Anda, alih-alih Anda yang mengontrol pilihan makanan.

"Namun, belum tentu itu salah kita. Banyak makanan miskin nutrisi dibuat menjadi sangat enak. Mereka sarat dengan garam, gula, lemak, dan minyak olahan yang membuat makanan ini enak dan membuat ketagihan," kata dia.

Tidak apa-apa untuk menikmati makanan yang sangat enak, seperti makanan penutup, keripik, dan camilan kemasan. Namun, katakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak dapat memakannya karena dapat mengakibatkan siklus 'pesta' yang terbatas.

4. Merasa lepas kendali saat mengonsumsi makanan tertentu

Beralih dari diet ke diet mungkin menunjukkan bahwa Anda memiliki hubungan tegang dengan makanan atau citra tubuh. Banyak diet menghilangkan kelompok makanan lengkap atau meminimalkan kalori ke tingkat yang tidak realistis, pada akhirnya mengarah pada mengonsumi makanan di luar diet Anda.

"Sekali lagi, Anda merasa bersalah, kekurangan nutrisi penting dan tidak ada energi untuk menyelesaikan apa pun," ujar Alex Turnbull, ahli gizi teregistrasi.

Cobalah menerapkan kebiasaan makan sehat berkelanjutan yang berhasil untuk Anda. Ini mungkin mengharuskan Anda untuk bereksperimen dengan makanan yang berbeda sehingga Anda dapat menentukan kombinasi makanan apa yang membuat Anda merasa baik secara teratur.

"Dekati makan dengan pola pikir semua makanan bisa cocok dan buat perubahan kecil," saran Turnbull.

Biarkan diri Anda menikmati makanan yang Anda sukai, sambil berusaha memasukkan makanan yang memberi Anda bahan bakar secara optimal. "Jaga makanan dan nutrisi tetap sederhana. Jangan membuatnya terlalu rumit, dan jika Anda membutuhkan dukungan tambahan, mintalah bantuan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement