Ahad 11 Oct 2020 14:31 WIB

Covid-19 Sebabkan Krisis Kesehatan Mental Global

Survei di tujuh negara catat, 51 persen orang alami gangguan mental selama pandemi.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Survei di tujuh negara catat, 51 persen orang alami gangguan mental selama pandemi (Foto: Ilustrasi kesehatan mental)
Foto: Pixabay
Survei di tujuh negara catat, 51 persen orang alami gangguan mental selama pandemi (Foto: Ilustrasi kesehatan mental)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret lalu. Hal ini mempengaruhi banyak hal bagi semua orang di dunia, tak terkecuali terkait dengan kondisi kesehatan mental.

Kecemasan, depresi, dan stres menjadi masalah kesehatan mental yang dilaporkan terus mengalami peningkatan selama pandemi COVID-19. Menurut sebuah data baru-baru ini,  gejala kecemasan dan gangguan depresi meningkat lebih dari tiga kali lipat di antara orang dewasa Amerika Serikat (AS) dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga

Dalam sebuah studi yang dirilis oleh Komite Palang Merah Internasional (IRCR), lebih dari setengah tau sebanyak 51 persen repsonden yang disurvei di tujuh negara melaporkan bahwa krisis kesehatan global telah berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

“Selama tujuh bulan terakhir, dunia telah melihat tingkat perubahan, isolasi, ketidaknyamanan, dan kehilangan karena pandemi COVID-19. Ini tidak mengherankan,” ujar Teralyn Sell, psikoterapis dan pakar kesehatan otak, dilansir Forbes, Ahad (11/10).