Senin 12 Oct 2020 20:59 WIB

Musik Bisa Redakan Telinga Berdenging

Audio musik yang diputar melalui headphone dapat membantu redakan telinga berdenging.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nora Azizah
Audio musik yang diputar melalui headphone dapat membantu redakan telinga berdenging (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Audio musik yang diputar melalui headphone dapat membantu redakan telinga berdenging (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang mengalami tinnitus atau telinga berdenging akhirnya memiliki harapan untuk meredakan gejala mereka. Pasalnya, perangkat percobaan yang merangsang lidah ditemukan dapat meringankan kondisi tersebut. Hal ini dilakukan setelah percobaan kepada 273 sukarelawan dengan kasus kronis.

Melansir sciencealert, Senin (12/10), gejala Tinnitus ini bisa mereda ketika seseorang alami telinga berdenging kemudian diperdengarkan aliran audio yang disiapkan dengan hati-hati melalui headphone. Musik yang diputar yang mirip dengan musik elektrik ambien. Perawatan ini disebut telah memperbaiki gejala bagi 86 persen peserta, dengan penurunan rata-rata sekitar 14 poin pada peringkat keparahan tinnitus yang diberi skor dari 1 menjadi 100.

Baca Juga

Lebih baik lagi, perbaikan berlangsung hingga satu tahun untuk banyak individu yang terlibat. Ini adalah tanda yang menjanjikan bagi 10-15 persen orang di seluruh dunia yang hidup dengan telinga berdenging atau tinitus.

Penelitian ini dikembangkan oleh Perangkat Neuromod di Irlandia, perangkat dan disebut Lenire. Alat ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan otak yang menyingkirkan bagian otak yang terlalu aktif yang dapat menyebabkan gejala tinitus. Neuromod bekerja dengan peneliti dari Inggris, Jerman, AS, dan Irlandia pada studi baru.

"Jika Anda membuat otak pendengaran lebih peka terhadap banyak masukan dan rangsangan akustik, maka itu menjadi terganggu dan kurang sensitif sehingga terdampak tinnitus," jelas ahli saraf dari University of Minnesota dan Chief Scientific Officer di Neuromod, Hubert Lim.

Hingga kini, sebenarnya penyebab tinnitus tidak sepenuhnya dipahami. Namun, diperkirakan terkait dengan jaringan neuron yang salah di otak.

Jaringan otak berpotensi memberikan respon berlebihan untuk beberapa masalah lain, menyebabkan suara yang sebenarnya sebenarnya tidak ada di sana. Kombinasi dengan rangsangan lidah yang diberikan dengan alat tertentu ditambah dengan audio musik melalui headphone disebut dapat membantu tinnitus.

"Studi ini melacak efek terapi pasca perawatan selama 12 bulan, yang merupakan yang pertama untuk bidang tinitus dalam mengevaluasi hasil jangka panjang dari pendekatan perangkat medis," kata Lim.

"Hasilnya sangat menarik dan saya berharap dapat melanjutkan pekerjaan kami untuk mengembangkan pengobatan neuromodulasi bimodal untuk membantu sebanyak mungkin penderita tinnitus," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement