REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, IPB University, Dr Drajat Martianto mengatakan bahwa di saat ekonomi nasional dihadapkan pada resesi, lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan yang luar biasa. Kemampuan sektor industri swasta dalam menampung lulusan perguruan tinggi menjadi terbatas dan semakin ketat ruang yang tersedia di industri. Sehingga, mereka yang terbaiklah yang akan terpilih.
“Angka pengangguran naik drastis dalam satu atau dua tahun ini, ditambah datang resesi akibat adanya pandemi Covid-19. Lulusan yang akan diwisuda saat ini harus dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain, lulusan perguruan tinggi tahun lalu yang masih berjuang mencari pekerjaan dan dengan para pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK), dimana pada kondisi pandemi, banyak perusahaan yang harus merumahkan para pekerjanya,” ujarnya dalam Pembekalan Pra Wisuda Sekolah Vokasi, IPB University, (12/10).
Di hadapan 600 calon wisudawan, Dr Drajat menyampaikan bahwa ini merupakan realita yang harus dihadapi. “Namun, dengan situasi kondisi yang sempit, pasti selalu ada kesempatan dan selalu akan ada kemudahan setelah kesulitan,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dalam menghadapi tantangan, lulusan IPB University harus percaya diri, memiliki motivasi yang kuat. Dan jika belum bermimpi, bermimpilah hari ini agar dapat segera diwujudkan. Jika belum mendapat pekerjaan, yang harus dilakukan adalah segera menambah skill-skill baru.
“Resesi bukanlah kematian ekonomi, nyatanya kita masih bisa makan, melaksanakan berbagai aktivitas, meski dengan serba keterbatasan. Melalui studium generale ini kita akan mendengar dari alumni yang berhasil melihat kesempitan menjadi sebuah kesempatan dan peluang,” ucapnya.
Untuk itu, Pembekalan Pra Wisuda ini menghadirkan dua alumni IPB University yang sukses di bidangnya. Yakni Sigit Iko Sugondo, ketua Dewan Pembina Pesantren Pemberdayaan Al Muhtadiin Sukabumi juga Ketua Pelaksana Program Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren dan Komunitas. Hadir juga Fadli Afriadi, co-Founder Roti Soek Padjajaran Bogor, Trainer dan Independen Consultant.
Dalam paparannya, Fadli mengatakan bahwa jika akan berkarir sebagai entrepreneur, lulusan harus memiliki kemampuan bertahan dan memiliki jiwa kreatif atau kemampuan menghasilkan sesuatu hal yang unik. Hal ini sangat penting ketika akan menjalankan sebuah usaha.
“Konsumen saat ini tidak terlalu peduli dengan merk. Dengan kemampuan kreatif akan menghasilkan nilai tambah bagi konsumen, menjadi kekuatan memenangi persaingan,” ujarnya.