REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar otomotif Indonesia yang terseok-seok dampak pandemi COVID-19 diprediksi akan pulih pada 2023. Kondisi penjualan seperti yang ada di 2019 kemungkinan tidak tercapai pada tahun depan.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dalam konferensi pers virtual Daihatsu Dress Up e-Challenge & Market/Sales Update, Kamis (15/10), mengatakan bahwa paling cepat, kondisi penjualan akan berjalan normal seperti sebelumnya setidaknya pada tahun 2023. Pasar otomotif diprediksi akan tumbuh seperti tahun 2019.
"Menurut hitungan-hitungan kami akan terjadi pada sekitar tahun 2023," kata dia.
Hingga September 2020, penjualan otomotif nasional masih lesu dan belum menunjukkan pergerakan kenaikan secara signifikan di tengah kondisi pandemi COVID-19. Capaian whole sales Daihatsu secara total 69.182 unit dengan peningkatan market share menjadi 18,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 17,6 persen.
Sedangkan penjualan ritel Daihatsu sembilan bulan terakhir hingga September 2020 mencapai 73.488 unit. Meskipun secara pangsa pasar naik menjadi 18 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 16,8 persen.
Secara bulanan, whole sales Daihatsu meningkat menjadi 11.204 unit pada September 2020, atau naik sekitar 68 persen dari yang sebelumnya sebesar 6.651 unit pada Agustus 2020. Pada retail sales, di September 2020 tercatat 7.721 unit, atau naik sekitar 23 persen dibandingkan bulan Agustus 2020 lalu yang sebesar 6.300 unit.
Dalam hal ini, Daihatsu Sigra masih menjadi model terlaris dengan penjualan 19.918 unit, atau berkontribusi sebesar 27,1 persen. Kemudian diikuti Gran Max Pick-Up 16.231 unit (22,1 persen), dan Terios 10.888 unit (14,8 persen).