REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan jadwal berperan penting dalam pola makan anak. Jadwal makan memengaruhi nafsu makan maupun nutrisi yang diterima anak.
Dr Juwalita Surapsari MGizi SpGK mengatakan, jadwal makan tak hanya membuat anak disiplin, tetapi juga mengerti kemampuannya menerima makanan. Jadwal makan pada umumnya, seperti makan pagi pada jam 7-8 pagi, siang pukul 11-12, dan malam pukul 6-7.
"Lambung anak itu kecil, kalau makan dan minum semaunya, akhirnya di jam makan, lambung penuh, kenyang karena apa?" kata Juwalita dalam bincang-bincang virtual Bicara Gizi "Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja" bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia, disimak di Jakarta, awal Oktober.
Keluarga perlu menerapkan jadwal rutin dengan makanan selingan satu sampai dua kali di antara jadwal makan utama. Namun, jangan sampai ada banyak camilan yang mudah diakses kapanpun tanpa memerhatikan nutrisinya.
Walaupun berkalori, menurut Juwalita, belum tentu nutrisi dalam makanan atau camilan yang dikonsumsi sesuai kebutuhan.
"Selingan tidak harus susu, misalnya usia dua tahun ke atas susu cukup dua gelas sehari," kata Juwalita yang merupakan dokter spesialis gizi klinis.
Juwalita mengatakan, kebutuhan nutrisi anak lebih tinggi daripada dewasa. Selain kalori dari karbohidrat, menurutnya, sayur, buah, dan protein juga sangat penting untuk menunjang sistem imunitas dan tumbuh kembang anak.
"Untuk menangkal infeksi semasa pandemi Covid-19, kita kembali ke pemenuhan gizi seimbang," kata Juwalita.