Jumat 16 Oct 2020 22:20 WIB

Pori-Pori Besar di Wajah, Bisakah Dihindari?

Pori-pori besar di kulit wajah merupakan masalah umum penduduk di negara tropis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Pori-pori besar di kulit wajah merupakan masalah umum penduduk di negara tropis (Foto: ilustrasi)
Foto: Womanitely
Pori-pori besar di kulit wajah merupakan masalah umum penduduk di negara tropis (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pori-pori besar di kulit wajah merupakan permasalahan yang dapat dialami siapa saja, khususnya bagi orang yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Meski tidak berbahaya, tampilan pori-pori yang besar dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, Kardiana Purnama Dewi, menjelaskan bahwa ada sejumlah penyebab di balik pori-pori besar. Ada faktor genetik, perubahan hormon, produksi kelenjar minyak berlebih, maupun efek penuaan akibat bertambahnya usia.

Baca Juga

Paparan sinar matahari dan gaya hidup yang tidak sehat juga dapat memengaruhi kondisi kulit dan membuatnya kehilangan elastisitas sehingga pori-pori tampak lebih besar. Paparan debu atau make up yang tidak dibersihkan pun berpotensi menjadi penyebab.

Dewi menyampaikan, kulit terdiri dari tiga lapisan, yakni epidermis, dermis, dan hipodermis. Pada lapisan kulit kedua, yakni dermis, terdapat kelenjar minyak yang bermuara pada folikel rambut.

Apabila kadar minyak pada wajah berlebihan, tentunya membuat saluran kelenjarnya membesar. Otomatis, pori-pori kelihatan lebih besar. Akan tetapi, membesarnya pori-pori tidak semata-mata dipengaruhi itu saja.

"Pori-pori dipengaruhi banyak faktor. Pori-pori yang membesar karena tersumbat debu atau kotoran, dan pori-pori yang membesar karena menua juga berbeda," kata Dewi pada peluncuran produk perawatan kecantikan Rojukiss, Jumat (16/10).

Selain itu, pori-pori besar bisa diakibatkan berkurangnya kemampuan sel untuk beregenerasi akibat proses penuaan. Kolagen dan elastin yang susut dapat membuat kulit tidak lagi kencang, sehingga mulai terlihat pori-pori yang besar.

Manifestasi proses penuaan itu biasanya terlihat pada usia 30-an, akan tetapi sebagian orang juga sudah mengalaminya mulai umur 20-an. Karena itu, Dewi menyarankan untuk merawat dan menjaga kesehatan kulit sejak dini. Solusinya, bersihkan wajah secara teratur agar sel-sel kulit mati bisa terbuang secara alami.

"Sel-sel kulit kita terus beregenerasi, normalnya setiap 21-28 hari otomatis akan tergantikan dengan yang baru," ungkap Dewi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement